Perjuangan untuk Beribadah Mahasiswa UMM di Hungaria

Author : Humas | Rabu, 08 Februari 2023 04:54 WIB
Indah Febriana As'ari Putri Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional (HI) Bersama Mahasiswa Internasional lainnya di Depan Gedung Universitas Szeged. (Foto: Istimewa)

Dipaksa mandiri di negeri orang, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini jalani pertukaran pelajar ke Universitas Szeged, Hongaria. Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional (HI) bernama Indah Febriana As'ari Putri ini mengikuti program International Student Mobility Award (IISMA) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek). Program ini berlangsung selama lima bulan dari September 2022 sampai Januari  2023 lalu.

Indah sapaannya menceritakan bahwa perjalanannya ke negara eropa ini merupakan kali pertamanya merantau. Hidup jauh dari orang tua membuatnya harus beradaptasi dengan budaya serta lingkungan baru. Hal itu membuatnya tidak nyaman selama dua minggu pertama. Ia bahkan hanya memakan mie instan, nasi, serta telur di hari-hari awal menjalani program pertukaran pelajar ke Hungaria.

Baca juga: Bertekad Tekan Pengangguran di Mali, Mahasiswa UMM Ini Nekat Belajar di Indonesia

“Penganut Islam di Hungaria sangat minoritas. Beberapa restoran sebenarnya menjual makanan halal seperti daging ayam, ikan, dan lain sebagainya. Namun di dalam bahan masakan mereka masih menggunakan minyak babi. Oleh karena itu, alternatif satu-satunya adalah memasak. Masalahnya saya tidak pernah memasak, jadi saya hanya makan mie instan selama dua minggu pertama. Setelah itu, saya lambat laun mulai belajar memasak dengan menggunakan resep dari internet,” ujar mahasiswa angkatan 2020 itu.

Selain kesusahan mengakses makanan halal, Indah juga mengatakan bahwa akses ke tempat ibadah dan masjid sangat minim. Sebenarnya pihak kampus telah menyediakan musala bagi para mahasiswa, namun hanya dibuka saat waktu-waktu ibadah saja. “Saya harus menyesuaikan jadwal kuliah dengan jadwal salat lima waktu. Kadang jika waktu salat telah lewat dan musala tutup, saya melaksanakan solat di tangga darurat. Saya juga kerap salat di ruang ganti yang ada di mall,” ungkap mahasiswa asal Malang tersebut.

Baca juga: Peluncuran PALAWIDJA, Produk dari Limbah Jagung Karya UMM-Desa Sragi

Meskipun adaptasinya sangat berat, Indah mengatakan bahwa pengalamannya melakukan pertukaran pelajar ke Universitas Szeged ini memberikan pengalaman yang berharga. Selain memaksanya untuk menjadi mandiri, dengan mengikuti program ini ia juga menjadi lebih tahu mengenai kebudayaan serta adat istiadat dari negara lain. 

“Salah satu hal yang membuat saya takjub selama di Hongaria adalah Gereja Candlemas. Bangunan gereja ini awalnya merupakan masjid di zaman kesultanan Utsmaniyah lalu dialihfungsikan menjadi gereja pada tahun 1702. Ornamen luarnya masih tampak seperti masjid dengan atap kubahnya, sementara bagian dalamnya bercorak gereja katolik yang kental. Kesempatan mengikuti program IISMA ini merupakan pengalaman yang tak kan terlupakan bagi saya,” pungkasnya mengakhiri. (syi/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image