Pesan Rektor UMM Untuk Entrepreneur Milenial: Mumpung Muda, Habiskan Masa Gagalmu
Author : Humas | Jum'at, 20 Desember 2019 15:32 WIB
|
Rektor UMM saat berkunjung satu ke masing-masing stand bazar Lapak Millenial. (Foto: Mirza/Humas) |
Sebanyak 49 stand pameran memeriahkan agenda Lapak Millenial kerja sama antara Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Panitia Milad 55 Tahun UMM Kamis pagi (20/12). Beragam wirausaha makanan hingga souvenir menghiasi parkiran Gedung Kuliah Bersama (GKB) I.
Hadir membuka acara, Rektor UMM Dr. Fauzan, M. Pd mengaku senang melihat semangat berwirausaha para peserta pameran yang diikuti oleh mahasiswa, alumni dan umum. Menurut Fauzan, ada sebuah keunikan ketika memutuskan terjun ke dunia wirausaha. “Kalau di angan-angan hanya untung, kalau dipraktekkan ternyata akan menemukan rugi. Itulah bisnis,” terangnya.
“Saya pernah ke Minnesota, Amerika Serikat. Di sana saya menemui ada bazar barang bekas. Setelah saya lihat, nyatanya isinya mahasiswa semua. Mulai dari barang yang dijual hingga yang bertransaksi, semuanya dari mahasiswa dan untuk mahasiswa,” katanya.
Jadi, lanjutnya, bukan tetang barang bekasnya, namun inisiasi wirausaha yang sangat bagus yang dimulai sejak masa kuliah. Bagi Fauzan, inisiasi dan inovasi dari mahasiswa harus terus digelorakan. Pun juga harus selalu di kolaborasikan dengan banyak pihak.
Ide-ide bisnis harus terus dikembangkan. Namun jangan lupa untuk dieksekusi sebagai wujud praktik. “Tidak ada, belajar itu selalu benar. Mumpung masih mahasiswa, silahkan masa salahnya dihabiskan. Esok saatnya memetik keberhasilan,” dorongnya.
Selagi mahasiswa, Fauzan juga mendorong para mahasiswa yang minat di dunia wirausaha untuk tekun belajar terkait psikologi pasar. Menurutnya, pasar itu sangat misterius. Tidak bisa benar-benar ditebak. Untuk benar-benar menguasainya, perlu mengenal baik calon pembeli dan tentu strategi sesama wirausahawan.
Ditegaskan Fauzan, wirausaha yang digagas milenial bukan semata-mata tentang barangnya saja yang milenial. Bisa juga inovasi penawaran dan cara bertransaksinya. Pun juga, mengutamakan kolaborasi akan membawa banyak manfaat. “Mari lanjutkan terus, belajarlah terus dan jadilah manusia yang bermanfaat,” ajaknya. (mir/can)
Shared:
Komentar