 |
| Ilustrasi adaptasi kehidupan baru kampus UMM. (Foto: Humas UMM) |
PENGENALAN Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) atau biasa di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) disebut Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) tahun 2020 akan diselenggarakan dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Penyelenggaraan Pesmaba luring akan dilaksanakan sebanyak 7 gelombang, mulai 22 September hingga 14 Oktober 2020. Pergelombang, tiap fakultas akan menjalankan Pesmaba selama 2 hari berturut-turut, yakni sehari penyelenggaraan Pesmaba di tingkat universitas dan sehari di tingkat fakultas.
Kepala Humas dan Protokoler UMM, Sugeng Winarno, Jumat (18/9), menyebut, target utama penyelenggaraan Pesmaba ini adalah mengidentifikasi potensi calon mahasiswa baru (camaba), memahamkan kultur belajar, serta mengenal seluruh fasilitas perkuliahan yang dimanfaatkan untuk menunjang pembelajaran. Pesmaba ini juga akan menjadi ajang untuk memberikan gambaran tentang apa yang akan dilakukan 4 tahun ke depan di era teknologi saat ini. Sehingga camaba menyadari betul kemampuan apa yang harus mereka siapkan untuk kehidupan yang musti dijalani pasca kuliah.
Sugeng yang juga dosen Program Studi Ilmu Komunikasi ini juga memastikan bahwa kegiatan Pesmaba yang dijalankan oleh panitia yang terdiri dari para dosen muda dan aktivis mahasiswa yang sedang di Malang, akan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. Bahkan, sebelum mengikuti Pesmaba luring, camaba diminta mengisi formulir kesediaan mengikuti Pesmaba luring di laman kemahasiswaan.umm.ac.id. Selain itu, bagi para camaba yang akan mengikuti Pesmaba luring, juga akan diminta menyiapkan surat keterangan sehat dan hasil rapid test non-reaktif yang berlaku 14 hari.
Baca juga: Guru Besar Baru UMM Temukan Model Pengukuran Kinerja Modal Intelektual
Sementara itu, untuk camaba yang mengikuti Pesmaba daring, panitia akan menyediakan aplikasi ruang konferensi daring berupa Zoom. Seluruh rangkaian acara Pesmaba UMM tahun 2020 juga akan disiarkan langsung di channel YouTube resmi UMM, UMMTube. “Orang tua serta camaba yang memilih untuk mengikuti agenda Pesmaba daring, bisa memantau seluruh rangkaian kegiatan Pesmaba di rumahnya masing-masing. Kami juga memastikan bahwa di Pesmaba tidak akan ada praktik perpeloncoan. Ini komitmen kami sejak lama,” ungkap Sugeng.
Untuk venue acara, seluruh peserta Pesmaba luring akan ditempatkan di Hall Dome UMM dan aula-aula. Serta, kegiatan kelompok dilakukan di outdoor. Penempatan peserta Pesmaba di ruang yang cukup luas dan terbuka ini, dimaksudkan agar memungkinkan antar peserta menjaga jarak atau dalam artian lain menerapkan physical distancing. Termasuk mengusahakan ruang kegiatan yang memiliki sirkulasi udara yang baik. Peserta pun dibatasi hanya 200 orang saja tiap gelombangnya. Selebihnya, peserta diminta untuk mengikuti Pesmaba daring.
Baca juga: UMM Punya Guru Besar Baru Bidang Logistik dan Rantai Pasok
Panitia juga telah membuat petunjuk teknis dalam rangka mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Meliputi protokol kegiatan sebelum Pesmaba, memasuki kampus, memasuki ruang Pesmaba, berkegiatan selama Pesmaba, serta protokol selesai Pesmaba. Beberapa protokol yang harus dipatuhi oleh seluruh camaba diantaranya melakukan cek suhu maksimal ≥ 37,8, melakukan cuci tangan sebelum memasuki area Pesmaba, mengenakan masker selama kegiatan Pesmaba, memasuki hingga keluar ruang Pesmaba melalui pintu yang telah ditetapkan, serta menjalankan physical distancing.
Untuk diketahui, rangkaian kegiatan Pesmaba Kampus Putih UMM daring dan luring tahun 2020 yang mengangkat tema "The World University: UMM Melintas Batas Prestasi" kali ini akan dibuka secara virtual oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP. Rektor UMM periode 2000-2016 ini juga akan sekaligus memberikan kuliah umum. Secara virtual pula, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si. yang bakal menutup Pesmaba UMM tahun 2020. (can)
.jpeg)
