PROGRAM studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) baru saja meraih akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT). Pengumuman ini muncul pada laman BAN-PT sejak 28 Juli lalu menyusul serangkaian penilaian yang dilakukan pada 20 Mei 2017.
Penilaian ini terangkum dalam tujuh standar yang ditetapkan oleh BAN-PT mencakup visi, misi, tujuan, dan strategi pencapaian prodi yang dipaparkan dalam standar satu; kepemimpinan dan sistem pengelolaan pada standar dua; mahasiswa dan lulusan pada standar tiga; SDM dan perekrutan tenaga pengajar pada standar empat; kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik pada standar lima; pembiayaan, sarana-prasarana pada standar enam; dan standar tujuh menyangkut Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Ketua prodi PBSI Drs Tuti Kusniarti MSi mengatakan, visi dan misi ini merujuk pada visi misi universitas. Sementara, standar tiga dikatakan Tuti sebagai poin sangat penting lantaran menyangkut mahasiswa dan lulusan. Keseimbangan jumlah mahasiswa yang masuk dengan mahasiswa yang lulus disebutnya harus seimbang. Prestasi mahasiswa baik akademik maupun non-akademik serta sumbangsih lulusan pada prodi menjadi bagian dari penilaian pada poin ini. Saat ini, jumlah mahasiswa aktif PBSI terhitung mulai angkatan 2013 hingga 2016 sebanyak 583 mahasiswa dengan jumlah tenaga pengajar 21 orang.
Tak hanya soal linearitas keilmuan, tenaga pengajar juga dinilai berdasarkan karya-karya ilmiahnya. Raihan akreditasi A juga didukung bertambahnya jumlah dosen bergelar doktor di PBSI. “Tahun 2012 jumlah doktor di PBSI hanya dua orang, saat itu kita meraih akreditasi B. Alhamdulillah sekarang ada delapan doktor,” kata Tuti.
Tahun ajaran baru ini, prodi PBSI juga mulai mengimplementasikan kebijakan baru pemerintah tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) selain KKNI dan KBK yang sudah lebih dulu diaplikasikan pada mahasiswa. Sistem pembelajaran yang dikembangkan tak hanya dilakukan di dalam kelas, melainkan juga e-learning dan praktikum.
Untuk mendukung pelaksanaan praktikum yang sesuai dengan dunia kerja, PBSI menempatkan laboratoriumnya di beberapa lingkungan kerja, misalnya laboratorium jurnalistik yang berada di lingkungan kantor Malang Post dan laboratorium penyiaran yang berada di lingkungan Radio Republik Indonesia.
Di akhir, Tuti berharap pencapaian ini akan terus mengalami peningkatan. “Raihan akreditasi A ini diharapkan bisa bertahan dengan peningkatan tentunya,” pungkasnya. (ich/han)