Program Studi Perikanan, Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan diskusi ilmiah Akuakultur bertema “Potensi Tanaman Lemna sebagai Pakan dalam Usaha Akuakultur”, Selasa (7/11). Dalam diskusi ilmiah kali ini, Program Studi Perikanan mendatangkan Pakar Tanaman Lemna sp. dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Dr Yuli Andriyani.
Ketua Program Studi Perikanan UMM Riza Rahman Hakim SPi MSc menjelaskan, tujuan diadakannya diskusi ilmiah ini adalah untuk membentuk atmosfer akademik di Program Studi Perikanan menjadi lebih baik. “Ke depan, akan kami agendakan antara 2-3 bulan sekali untuk rutin mengadakan kegiatan diskusi seperti ini. Temanya pun akan luas, yakni membahas perkembangan akuakultur atau budidaya perikanan di Indonesia dan dunia,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Riza, untuk menindaklanjuti diskusi kali ini, pihak jurusan akan mendorong mahasiswa yang mengikuti diskusi untuk melakukan penelitian tentang aplikasi atau bahkan tanaman Lemna itu sendiri. “Untuk penelitian, tanaman Lemna bisa diaplikasikan di ikan yang ada di Jawa Timur seperti gurami, lele, nila, atau ikan-ikan herbivora dan omnivora lainnya,” lanjut Riza.
Dalam diskusi ilmiah kali ini Yuli Andriyani memaparkan bahwa dalam pendanaan kegiatan budidaya ikan, dana untuk pakan ikan akan menghabiskan 60% dana yang tersedia. Selain itu, realitanya ikan membutuhkan nutrisi lebih banyak dari hewan terrestrial atau hewan darat, terutama di jumlah konsumsi protein.
“Untungnya, selain harganya lebih murah dari pakan ikan komersil, tanaman Lemna atau yang biasa kita sebut rumput bebek ini juga memiliki kandungan protein, mineral dan vitamin yang tinggi. Alhasil selain ikan menjadi sehat, daging ikan juga akan tinggi protein untuk dikonsumsi,” pungkasnya. (iel/han)