Tim Pusat Studi Kewilayahan, Kependudukan, dan Penanggulangan Bencana (Puska-PB) UMM saat melatih warga terdampak banjir di kelurahan Bareng. |
PRIHATIN akan kondisi kelurahan Bareng, Malang, Jawa Timur, yang kerap menjadi lokasi langganan banjir, Pusat Studi Kewilayahan, Kependudukan, dan Penanggulangan Bencana (Puska-PB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar pelatihan peningkatan ekonomi masyarakat terdampak bencana, tepatnya di RW VII dan VIII.
Pelatihan ini, menurut tenaga ahli bidang ekonomi Puska-PB UMM Eka Kadharpa Utama Dewayani, dimaksudkan untuk memberikan pengarahan, bekal, maupun ilmu untuk berwirausaha agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Lokasi yang dipilih disebutnya memang merupakan langganan banjir, dan sering sekali mereka harus menganggur ketika banjir tersebut datang.
“Kebanyakan dari mereka bukan pengangguran tetapi pekerja musiman dan bahkan serabutan. Jadi kami ingin memberikan bekal wirausaha untuk mereka,” ujar tenaga ahli bidang ekonomi Puska-PB UMM Eka Kadharpa Utama Dewayani.
Pelatihan yang diberikan berupa wirausaha di bidang konveksi, makanan-minuman, dan budidaya jamur. “Ketiga bidang wirausaha tersebut dipilih setelah mendapat persetujuan warga sebelumnya. Dalam pelatihan dihadirkan para pelaku bisnis tiga bidang tersebut, yang nantinya bersama dengan UMM akan membimbing masyarakat,” tambahnya.
Tak hanya itu, konsep pelatihannya juga dilakukan lebih mendalam. Diawali dengan mendalami materi oleh akademisi yakni dalam hal manajemen pemasaran, operasional, akutansi pembukuan, pemasaran online, dan juga studi kelayakan bisnis.
“Kami tak ingin hanya sekadar memberikan pelatihan produksi saja. Kami sepakat untuk mendampingi mulai dari produksi sampai dengan pemasaran, agar nantinya kegiatan ekonomi ini dapat benar-benar meningkatkan pendapatan masyarakat,” lanjutnya.
Tak hanya itu, UMM juga akan mengadakan business visit atau berkunjung ke beberapa tempat produksi bidang-bidang tersebut. Hal tersebut demi meningkatkan produksi dan kualitas barang binaannya. “Kami nanti akan berkunjung ke Blitar dan Tulungagung, untuk belajar terkait ketiga bisnis ini,” lanjutnya.
Program pelatihan wirausaha ini akan dilakukan selama lima bulan masa pendampingan, dengan 40 peserta dari warga sekitar. (yun/oci/han)