Pustakawan Maladewa Belajar Manajemen Pustaka ke UMM

Author : Humas | Kamis, 01 Agustus 2024 09:21 WIB
Wakil Rektor IV UMM Muhamad Salis Yuniardi M.Psi., Ph.D. memberikan kenang-kenangan kepada salah satu perwakilan dari Maldives National University (MNU) (Foto : Faqih Humas)

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama dengan Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Jawa Timur kembali terima kunjungan. Kali ini Professional Development Workshop on Library and Information Services (PDWLIS) Maldives National University (MNU) Maladewa datang pada 31 Juli 2024 lalu. Kunjungan itu juga menjadi studi banding pustakawan Maladewa di Indonesia.

Aminath Riyaz, salah satu perwakilan dari MNU mengapresiasi kampus putih yang memiliki berbagai fasilitas yang memadani untuk perpustakaan. “Kami datang ke sini untuk belajar, transfer ilmu, dan sekaligus menjalin hubungan dengan UMM. Ke depan, tentu juga akan ada kerja sama khususnya terkait dengan keperpustakaan. UMM ini kampusnya besar sekali dan masih menghidupkan perpustakaan secara maksimal, terbukti dari banyaknya penghargaan yang diterima,” katanya menambahkan. 

Baca juga : Tim Pencak Silat UMM Raih Prestasi di Kejuaraan Internasional

Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa saat ini para akademisi perlu mencetak anak muda pemerhati perpustakaan. Dia juga mengucapkan terimakasih kepada UMM yang telah menerima kunjungan tersebut dengan berbagai fasilitas yang diberikan. Mulai dari penginapan bintang empat yakni Rayz Hotel UMM hingga tur kampus.

Di sisi lain, Wakil Rektor IV UMM Muhamad Salis Yuniardi M.Psi., Ph.D. menjelaskan bahwa kemajuan peradaban itu tidak bisa lepas dari ilmu pengetahuan. Sementara, salah satu sumber ilmu pengetahuan yakni dari buku dan pasti banyak ditemukan di perpustakaan. Dia juga mengapresiasi masih banyak orang yang menjadi pemerhati perpustakaan ditengah gempuran zaman.

“Tidak bisa kita pungkiri bahwa saat ini generasi Z mulai malas untuk membaca naskah yang panjang. Apalagi membaca buku yang punya banyak halaman. Mereka lebih suka membaca tulisan singkat dan pesan singkat di gawai,” ungkapnya.

Baca juga : Alumnus Ekos UMM Ini Sukses Jalankan Coffe Shop Beromzet Puluhan Juta Sebulan

Menurutnya, permasalahan tersebut bisa dijawab salah satunya dengan mendekatkan anak muda dengan akses informasi dari perpustakaan. Dia juga menyampaikan bahwa saat ini dunia sudah sangat cepat dalam bidang teknologi. Perpustakaan yang konvensional bisa dimodernisasi dengan mengubahnua menjadi perpustakaan digital yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja.

“Perpustakaan digital sepertinya perlu kita kembangkan dengan lebih masif lagi. Melalui perpustakaan itu, semua informasi bisa diakses dengan smartphone dan secara tidak langsung itu juga membuat para generasi Z lebih mudah untuk belajar,” katanya menegaskan. (Faq/Wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image