Presia Mega ketika berkunjung ke salah satu kota di Polandia (Foto: Istimewa) |
Perjalanan Presia Mega dalam meraih beasiswa Erasmus di Polandia, membuatnya menemukan berbagai kebudayaan dan tempat-tempat yang baru. Selama dua setengah bulan berada di Polandia, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut telah mengunjungi tiga kota unik yang menurutnya menarik. Beberapa di antaranya yakni kota Torun, kota Poznan, dan kota Wroclaw.
Kota Torun merupakan kota pertama yang dikunjungi oleh Presia. Kota ini memiliki bangunan-bangunan bergaya gotik dengan batu bata merah sebagai ciri khasnya. Bangunan tersebut juga masih terawat dengan sangat baik. Uniknya kota ini merupakan kota kelahiran dari ahli matematika dan astronomi terkenal dunia yaitu Nicolaus Copernicus.
“Selain bangunannya yang eye catching, kota ini juga memiliki makanan khas yang tidak kalah unik yaitu roti jahe bernama Pierniki. Roti-roti jahe tersebut dikemas sesuai icons kota Torun yaitu Nicolaus Copernicus,” ucap Presia
Baca juga : MURid, Klub Motor UMM yang Peduli Sesama
Bagi wisatawan yang suka akan sejarah, kota Poznan merupakan pilihan yang bagus. Presia berkata bahwa Poznan adalah kota terbesar dan tertua yang ada di Polandia. Selain memiliki unsur sejarah yang sangat kental pada bangun-bangunannya, kota ini juga terdapat banyak museum.
“Di Poznan saya banyak melihat banyak katedral tua yang terawat dengan sangat baik. Lalu banyak sekali museum. Bagi yang ingin mengetahui sejarah tentang Poznan bisa ke Historical Museum of PoznaĆ. Bagi yang suka instrument music bisa ke Museum of Musical Instruments. Bahkan untuk makanan seperti croissant dan coklat juga memiliki museum tersendiri,” kata Presia.
Baca juga : Pradana Boy Paparkan Kisah Rumi di Salat Idul Fitri UMM
Kota terakhir yang Presia kunjungi adalah kota Wroclaw. Keunikan kota ini terletak pada banyaknya patung kurcaci yang tersebar di seluruh penjuru kota. Diperkirakan ada ratusan patung kurcaci yang dibuat di kota Wroclaw.
“Dulu ada gerakan bawah tanah yang menentang adanya rezim komunis soviet di Polandia. Untuk mengenang gerakan tersebut warga mulai membuat patung kurcaci untuk mengenang perlawanan yang mereka lakukan. Patung kurcaci juga menjadi simbol kebebasan berpendapat dan berekspresi di kota Wroclaw,” tandasnya.
Terakhir, Presia merasa bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk merasakan studi di luar negeri. Banyak bekal dari UMM yang membuatnya mampu bertahan dan beradaptasi dengan baik. “Semoga apa yang saya dapat di sini bisa memberi manfaat nantinya saat pulang ke Indonesia,” pungkasnya menerangkan. (syi/wil)