Jarak antar wisudawan/wisudawati menyesuaikan protokol kesehatan Covid-19. (Foto: Rino/Humas UMM) |
REKTOR Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr. Fauzan, M.Pd dalam sambutannya di perhelatan Wisuda Luring Periode II Tahun 2020 Senin (14/9), mengajak seluruh wisudawan/wisudawati serta orang tua/wali yang hadir untuk tidak boleh pasrah dan selalu optimis di tengah pandemi Covid-19. Ajakan itu diwujudkan dengan menyeru seluruh hadirin untuk menjaga kesehatan dan merawat kehidupan untuk masa depan. Pada ranah yang kedua inilah, ditegaskan Fauzan, memerlukan satu tekad, satu sikap, dan satu jiwa yang tidak boleh menyerah apalagi mengeluh.
“Saya ingin mengajak pada saudara-saudara sekalian untuk selalu optimis dalam menatap masa depan yang lebih baik. Mulailah dari yang kecil, konsentrasilah dengan yang kecil. Karena sesuatu yang besar itupun juga dimulai dari yang kecil. Jangan suka mengabaikan yang kecil. UMM ini dimulai dari bangunan yang kecil. Bahkan, UMM sempat diplesetkan dengan akronim Universitas Morat Marit karena saking kecilnya dan tidak teraturnya,” ungkap Fauzan, di gelaran kelulusan program pendidikan Doktor (S3), Magister (S2), Sarjana (S1), Diploma Tiga (D3) dan Profesi Periode II Tahun 2020.
Protokol pengecekan saturasi oxigen menggunakan alat Pulse Oxymetry. (Foto: Rino/Humas UMM) |
Dilanjutkan Fauzan, berkat optimisme dan tangan dingin salah satunya Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM alm. Prof. Dr. (H.C.) H. Abdul Malik Fadjar, M.Sc. yang berpulang 7 September lalu ini, yang membuat Kampus Putih UMM menjadi besar. “Para mujahid melakukan perubahan-perubahan, baik terhadap dirinya sendiri maupun perubahan dalam keluarga. Jadilah mujahid itu. Tentu yang diharapkan adalah perubahan ke arah yang positif. Oleh karena itu, kami berharap saudara bisa menatap masa depan yang lebih baik, yang lebih tegar dan optimis,” amanat Fauzan.
Baca juga: Dobrak Mitos Mahasiswa Organisatoris Telat Lulus
Perhelatan wisuda luring UMM Periode II Tahun 2020 diselenggarakan secara bergelombang mulai Senin hingga Rabu (14-16/9). Untuk mengantisipasi penularan Covid-19, UMM telah mempersiapkan protokol kesehatan khusus. Di antaranya kendaraan pengantar wisudawan/wisudawati hanya 50 persen dari kapasitas maksimalnya, penumpang kendaraan tidak melebihi batas maksimal suhu tubuh 37,8 derajat, mengenakan masker selama kegiatan di kampus atau prosesi wisuda, membawa makanan dan minuman sendiri, serta mencuci tangan/pakai handsanitizer.
Tak sampai di situ, untuk seluruh peserta wisudawan/wisudawati yang masuk ke Hall Dome UMM, di pintu masuk dilakukan pengecekan kesehatan 3 tahap. Pertama, melihat saturasi oxygen dalam tubuh menggunakan alat Pulse Oxymetry. Alat ini dipakai guna menunjukkan bagus-tidaknya oxigenasi di tubuh. Oxigenasi orang normal akan menunjukan prosentase di atas 92 persen. Karena, disebutkan ketua Satgas Kehidupan Normal Baru Kampus UMM, dr. Thontowi Djauhari, M.Kes., pengukuran suhu tubuh saja tidak akurat. Kedua, pengukuran suhu. Ketiga, penggunaan handsanitizer.
Lebih jauh, jumlah lulusan pada Periode II UMM Tahun 2020 adalah sebanyak 1077 orang. Sementara, untuk jumlah wisudawan/wisudawati pada periode II Tahun 2020 adalah sebanyak 930 orang yang terdiri dari 345 wisudawan dan 585 wisudawati. Sebelumnya juga, pada 8 April 2020, Fakultas Kedokteran (FK) UMM telah melaksanakan agenda “Pelantikan dan Sumpah Dokter” kepada 55 orang Sarjana Kedokteran (S.Ked.) sebagai dokter (dr.). Skema wisuda luring juga akan diterapkan pada penyelenggaraan wisuda periode III Tahun 2020, 19-22 Oktober mendatang. (riz/can)