Rektor UMM dan Napoleon Hill Foundation Bicara The Science of Success
Author : Humas | Rabu, 04 November 2020 09:59 WIB
|
Talk show motivasional bertajuk Preview The Science of Success: Discover Your Definity Major Purpose, Embrace Your Success (Foto: Istimewa) |
UNIVERSITAS Muhammadiyah Malang (UMM) bekerjasama dengan Napoleon Hill Foundation dan Napoleon Hill Indonesia menggelar talk show motivasional, Selasa (3/11), bertajuk Preview The Science of Success: Discover Your Definity Major Purpose, Embrace Your Success. Menghadirkan empat pembicara termasuk Rektor UMM Assoc. Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. Pembicara lainnya yakni CEO of Napoleon Hill Foundation, USA Don Green; Founder and CEO of Napoleon Hill Foundation Indonesia Dato’ Muhammad Azhar, dan; CEO of PT MIR Engineering Capt. Aloysius Sigit H.
Untuk diketahui, didirikannya Napoleon Hill Foundation berangkat dari semangat seorang Napoleon Hill. Napoleon Hill (26 Oktober 1883 – 8 November 1970) adalah seorang penulis Amerika Serikat beraliran pemikiran baru yang menjadi salah satu produser genre sastra kesuksesan pribadi modern pertama. Ia dianggap luas sebagai salah satu penulis buku bertopik kesuksesan terhebat. Bukunya yang paling terkenal, Think and Grow Rich (1937), adalah salah satu buku terlaris sepanjang masa. Ketika Hill meninggal tahun 1970, Think and Grow Rich telah terjual sebanyak 20 juta kopi.
Rektor UMM Fauzan, dalam penyampaiannya di agenda yang diikuti sivitas akademika UMM secara daring dan luring ini menekankan, tidak ada orang di dunia ini yang tidak ingin sukses. Namun kesuksesan yang diharapkan diraih, khususnya oleh sivitas akademika UMM, harus kesuksesan yang beradab. “Banyak orang sukses tetapi tidak beradab. Artinya adalah kita ingin menempuh kesuksesan tetapi tidak boleh kehilangan humanisme, punya tanggung jawab peradaban. Inilah yang akan kita tekankan,” ungkap Fauzan di agenda yang disiarkan secara langsung di channel YouTube.
Jadi, sambung Fauzan, berbicara kesuksesan menurutnya tidak saja hanya menggapai sesuatu titik, tetapi di dalamnya adalah sebentuk nilai kemanusiaan. Karena bagaimanapun, seseorang juga harus memiliki tanggung jawab dalam rangka untuk memperbaiki peradaban, khususnya peradaban bangsa. “Kita ingin menjadi bangsa yang beradab. Ada dua hal yang ingin kita targetkan, sukses dan beradab,” demikian pesan yang disampaikan Rektor UMM Fauzan di Auditorium BAU Kampus III UMM. Agenda ini secara khusus diperuntukkan bagi mahasiswa baru angkatan 2020.
Memperkuat apa yang disampaikan rektor Fauzan, CEO of PT MIR Engineering Capt. Aloysius Sigit H. apapun yang seseorang lakukan harus memiliki makna bagi yang lain. Karena, kesuksesan yang diraihnya merupakan sebentuk pemberian Tuhan yang diditipkan kepadanya untuk membantu yang lainnya. “Saya sangat terinspirasi dari Mother Teresa tentang kesetiaan. Pertama setia kepada Tuhan. Berikutnya saya akan setia kepada kemanusiaan, saya akan setia kepada bangsa Indonesia, saya setia untuk tidak melakukan hal-hal yang negatif. Itulah arti kesuksesan sesungguhnya,” katanya.
Sementara itu, CEO of Napoleon Hill Foundation, USA Don Green saat menanggapi pertanyaan dari peserta tentang bagaimana agar suatu pekerjaan tidak ditunda-tunda. Menurutnya, suatu pekerjaan agar tidak ditunda-tunda kuncinya adalah dengan melakukan perencanaan. Perencanaan inilah, menurut Don Green, merupakan ciri kebiasaan dari orang-orang sukses. “Salah satu kunci orang sukses adalah apapun yang dia lakukan harus terencana dan memiliki tujuan yang jelas. Praktik menunda pekerjaan dan tidak punya tujuan adalah ciri orang tidak akan pernah sukses,” ujarnya.
Di sisi lain, Founder and CEO of Napoleon Hill Foundation Indonesia Dato’ Muhammad Azhar dalam pemaparannya mengutip kata-kata mutiara BJ Habibie tentang kesuksesan. Disebutkannya kesuksesan membutuhknan konsistensi. Konsistensi di manapun bidang yang ditekuni. Karena konsistensi menjadi salah satu kunci sukses. “Apabila kamu sudah memutuskan menekuni suatu bidang, jadilah orang yang konsisten. Karena konsistensi adalah kunci keberhasilan yang sebenarnya. Tidak ada ceritanya seseorang bisa berhasil tanpa konsistensi atas keahliannya,” ungkapnya. (*/can)
Shared:
Komentar