Prof. Maria Jose’ Izquierdo Rico, Ph.D mengisi seminar di UMM. (Foto : Istimewa) |
Berdasarkan riset yang ada, ditemukan bahwa sel telur dapat dibuahi lebih dari satu sperma pada hewan mamalia. Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Maria Jose’ Izquierdo Rico, Ph.D. pada kegiatan One Day International Seminar yang dilaksanakan oleh prodi pendidikan Biologi dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Adapun agenda itu berlangsung pada akhir Mei 2023 lalu.
Maria, sapaan akrabnya mengatakan, penemuan tersebut menjadi satu problem di Eropa. Oleh karena itu Maria bersama dosen lain dari Universidad de Murcia Spanyol melakukan riset lebih mendalam terhadap penemuan itu. “Riset yang dilakukan yakni pada zona pelusida hewan mamalia. Zona pelusida merupakan matriks yang melindungi sel telur dan embrio dari kerusakan mekanik selama ovulasi. Zona pelusida juga memegang peran penting dalam pengikatan spermatozoa,” jelas Maria.
Baca juga : Muncul Isu MK Ubah Sistem Pemilu, Pakar Hukum UMM Sebut MK Tak Berwenang
Maria juga menambahkan bahwa zona pelusida memiliki peranan penting dalam keberhasilan inseminasi. Pun zona pelusida pada ovum, memiliki karakter dan spesifikasi yang berbeda pada setiap hewan.
Mengangkat tema “Trend in Reproductive Technology and Biology Research,” seminar ini bertujuan untuk memberikan informasi terbaru. Pun dengan memberikan inspirasi para peneliti, khususnya di bidang reproduksi dan biologi secara umum. Dengan begitu, muncul gairah dan semangat untuk meneliti lebih lanjut. Menemukan fenomena baru dan menjadi kontribusi bagi keilmuan.
Selain Maria, hadir pula Prof. Francisco Alberto Garcia Vazquez, Ph.D. dari universitas yang sama. Ia menjelaskan tentang proses seleksi sperma pada proses reproduksi. Seleksi sperma ini disebut dengan Artificial Insemination. “Seleksi sperma ini bertujuan untuk membuat saluran telur buatan dengan teknik bioprinting menggunakan metode decellularized extracellular matrix (dECM). selain itu juga mengevaluasi toksisitas jaringan yang diperoleh dari hasil inkubasi dengan spermatozoa dan oosit,” terang Fransisco.
Baca juga : Suka Makan Lalapan? Ini Bahayanya Menurut Dosen FK UMM
Sementara itu, Prof. Dr. Rr. Eko Susetyarini M.Si., ketua program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMM, juga memberikan penjelasan mengenai perkembangan riset bioinformatika. Menurutnya, perkembangan bioinformatika pada awalnya hanya fokus pada informasi DNA (DNA) saja. Namun, semakin kesini, perkembangan bioinformatika semakin pesat. Salah satunya adalah untuk merancang calon molekul obat (drug design) dan hubungan suatu spesies tanaman. (zak/wil)