Rektor UMM (kanan) hadir dalam perhelatan roadshow 1000 Startup Digital di UMM. |
Indonesia memiliki potensi besar dalam meningkatkan aspek ekonomi. Salah satunya dapat dilihat melalui pasar yang besar dan tingginya tingkat konsumsi masyarakat. Koordinator Startup Digital Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) Sonny Hendra Sudaryana mengatakan bahwa potensi itu harus digunakan semaksimal mungkin. Termasuk melalui pengembangan stratup yang mampu membantu masyarakat di berbagai aspek. Saat ini, tercatat ada 2.346 startup karya anak bangsa di Indonesia. Hal itu ia sampaikan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), akhir Agustus lalu.
Melihat potensi itu, ia yakin akan muncul banyak startup baru yang bisa mendorong perekonomian negara. Maka, program 1000 Startup Digital Indonesia hadir dan melakukan roadshow di semua provinsi dengan memberikan materi mengenai caraa merintis startup. Sederet pemateri andal juga dihadirkan dalam rangka memberikan pemaparan yang terbaik dan mendorong peserta merintis strat upnya sendiri dan menambah jumlah startup di Indonesia.
“Tentu kami berharap jumlah startup di Indonesia meningkat dan mampu melebihi India yang saat ini menjadi negara tertinggi di Asia. Sejauh ini, Indonesia masih menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara,” ucapnya di roadshow 1000 startup UMM.
Sementara itu, Rektor UMM Dr. Fauzan, S.Pd., M.Pd. menyambut baik program 1000 startup ini. Menurutnya, program ini selaras dengan Center of Excellent (CoE) yang dikembangkan dan dijalankan oleh Kampus Putih UMM. Setelah lulus, mahasiswa didorong untuk menjadi pengusaha dan memberikan lapangan kerja bagi masyarakat. selain itu juga dapat menggapai pasar yang lebih luas.
Fauzan juga berpendapat bahwa saat ini perlu adanya studi dan pembelajaran yang fokus mengkaji tentang teknologi dan informasi sejak dini. Sehingga target 1000 startup setiap tahun bisa tercapai. Bahkan ia berharap tidak hanya seribu, tapi mampu melahirkan satu juta startup dari anak-anak bangsa.
“Harapan saya jangan hanya seribu, tetapi harus ada satu juta starup yang dilahirkan. Dengan begitu, aspek ini dapat menjadi ujung tombak menggerakkan ekonomi Indonesia di masa depan,” imbuhnya.
Disisi lain, Sausan Putri selaku Manajer 1000 Startup Indonesia Hubungan 9 Jawa Timur mengatakan program ini memilki target melahirkan 40 startup. Dimulai dari prototipe hingga siap dipasarkan. Menariknya, program ini juga memiliki proses pendampingan berupa incubation class, feedback session, mentoring tatap muka, acceleration (Startup Studio), hingga completions startup. Pelaksanaan pendampingan tidak hanya sekali, namun dilakukan beberapa kali secara berkala.
“Saya yakin, program ini bisa mengembangkan kretaivitas anak-anak bangsa di dunia digital. Sekaligus membantu perkenomian masyarakat di Indonesia. Mari satukan keberagaman dan mengubahnya menjadi kekuatan melalui teknologi digital,” katanya. (Haq/Wil)