Tim dosen prodi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) langsungkan pengabdian dan workshop cara merawat tanah ke anak-anak SMA (Foto : Istimewa) |
Bumi dan tanah merupakan hal yang harus selalu dijaga manusia, termasuk oleh para generasi muda. Maka dari itu, tim dosen prodi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) langsungkan pengabdian dan workshop cara merawat tanah ke anak-anak SMA, Desember ini. Salah satunya dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 2 Batu. Adapun tema yang diangkat adalah ‘Pemanfaatan Sampah Organik untuk Memperbaiki Sifat Fisik, Kimia, dan Biologi Tanah”.
Adalah Dyah Roeswitawati, Ali Ikhwan, Aulia Zaskia, dan Ilmam Zul Fahmi yang bersama-sama memberikan penjelasan dan pengalaman langsung pada siswa -siswi SMA. Dyah menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada siswa dan guru tentang cara mengelola sampah organik dengan teknologi yang sederhana namun efektif.
Baca juga : UMM Luncurkan CoE EYL: Inovasi Baru Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak
“Salah satu metode yang diperkenalkan adalah memanfaatkan bakteri untuk fermentasi limbah dapur. Teknologi ini dirancang agar mudah diterapkan baik di lingkungan sekolah maupun di rumah,” katanya.
Selain itu, ada sederet edukasi lain yang diberikan. Mulai dari cara memilah dan mengumpulkan limbah organik hingga proses fermentasi limbah dapur menggunakan bakteri khusus. Bahkan juga bagaimana memanfaatan kompos hasil fermentasi untuk menyuburkan tanah. Dyah melanjutkan, antusiasme para peserta sangat baik ketika ikut di setiap tahap pelatihan. Mereka diajari cara memanfaatkan limbah dapur seperti sisa sayur dan buah untuk diolah menjadi kompos.
“Ada banyak manfaat dari penggunaan kompos, seperti memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kandungan hara, dan mendukung kehidupan mikroorganisme di dalam tanah. Pengetahuan seperti ini sangatlah penting bagi generasi muda. Siapa lagi yang akan merawat bumi khususnya tanah jika bukan para penerus generasi? Jangan sampai mereka tidak paham dan malah merusak bumi,” tambahnya.
Tim itu berharap program ini dapat membantu siswa dan guru mengelola limbah dengan lebih baik, sekaligus memberi dampak positif pada lingkungan. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi sekolah lain untuk melakukan hal yang sama.
Baca juga : Bazaar FLSP, Cara UMM Tingkatkan Skill Bahasa Mahasiswa
Pada akhir kegiatan, para guru dan siswa juga mendapatkan modul pelatihan dan demonstrasi praktik pembuatan kompos. Sehingga, SMK Muhammadiyah 2 Batu diharapkan dapat menjadi percontohan dalam pengelolaan sampah organik yang ramah lingkungan. Rencananya, program ini akan diperluas ke sekolah-sekolah lain di wilayah sekitar.
“Dengan langkah kecil ini, tim dosen Prodi Agroteknologi UMM ingin membangun kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah organik demi menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lestari,” pungkasnya mengakhiri. (*/wil)