DI TENGAH pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta beragam isu yang mengiringinya, warga Muhammadiyah dituntut mengantisipasi hal-hal baru yang dapat mengancam. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Agus Purwanto dalam pembukaan Sekolah Kader Tarjih Muhammadiyah di Ruang Sidang Senat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (6/5). Gelaran tahunan ini merupakan agenda amanat Musyawarah Wilayah PWM Jawa Timur.
“Muhammadiyah khususnya Majelis Tarjih yang mengusung gerakan pembaharuan harus mengawal setiap problem yang tengah terjadi di masyarakat. Bukan sekedar permasalahan keagamaan saja, melainkan Muhammadiyah juga harus responsif menjawab permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat Indonesia,” kata Agus yang juga merupakan Pengajar Pascasarjana Fisika di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini.
Selain itu, Agus juga mengajak seluruh warga persyarikatan untuk menyeragamkan pemahamannya seputar perjuangan yang tengah dilakukan. Gelaran Sekolah Kader Tarjih Muhammadiyah ini, imbuh Agus, sebagai usaha mewujudkannya. “Ikhtiar yang tengah dilakukan Muhammadiyah justru tidak tersosialisasikan dengan baik di kalangan warga persyarikatan sendiri. Misalnya inisiasi Muhammadiyah yang memotori penanggalan global,” ungkapnya.
Sementara, Wakil Rektor I UMM Prof Dr Syamsul Arifin saat turut memberikan sambutan menerangkan, salah satu tantangan saat ini adalah bagaimana memperbanyak dan memperkuat kader. Gelaran Sekolah Kader Tarjih Muhammadiyah dinilai Syamsul lebih strategis dan produktif untuk mewujudukan cita-cita tersebut.
“Hal ini sejalan dengan UMM yang memposisikan dirinya sebagai sekolah pengkaderan,” tukasnya.
Dalam gelaran 2 hari ini, peserta mendapatkan 8 materi, di antaranya Astronomi untuk Hisab-Ru’yah, Penentuan Awal Bulan Qomariyah, Penentuan Awal Bulan Qomariyah Perspektif Ormas-Ormas Islam, Manhaj Tarjih dan Studi Ushul Fikih, serta materi Paham Agama Menurut Muhammadiyah di hari pertama. Sementara di hari kedua, peserta mendapat pemahaman seputar Manhaj Tarjih, Studi Al Quran dan Al Hadits dalam Muhammadiyah, serta Praktik Istinbath Hukum Islam. (can/han)