Mahasiswa yang berangkat ke Eropa melalui beasiswa Erasmus+. (Foto: Humas UMM) |
FIRDAUS Faraj Ba-Gharib tak pernah bermimpi bisa lolos beasiswa bergengsi untuk berkuliah S1 di Eropa. Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini diterima International Credit Mobility Programme Beasiswa Erasmus+. Beasiswa ini adalah program Uni Eropa (UE) bidang pendidikan, pelatihan, pemuda dan olahraga termasuk beasiswa khusus untuk mahasiswa, staf, kandidat doktor dan dosen yang berminat melanjutkan studi, mengajar atau melakukan penelitian di Eropa.
Faraj, begitu ia disapa, sebetulnya punya mimpi untuk melanjutkan sekolah magisternya (S2) di luar negeri. Tidak untuk S1. “Lah, kok Allah ngasihnya lain. Dan lebih dari yang Faraj inginkan. Berawal dari nyari info beasiswa dari jaman mahasiswa baru, tanya-tanya ke sini-ke situ tentang beasiswa mahasiswa berprestasi, ataupun beasiswa lainnya di kampus. Sampai akhirnya pas Faraj jadi buddy mahasiswa dan dosen-dosen asing UMM, Faraj tahu tentang beasiswa kuliah di Eropa,” ungkapnya.
Melalui kantor kerjasama luar negeri milik UMM, International Relations Office (IRO), Faraj mengaku dimotivasi dan diberi semangat bahwa siapa saja bisa mengakses beasiswa ini. “Pas nyari-nyari info, disemangatin dan diyakinkan bahwa siapa saja bisa dan jangan takut buat mencoba. Terimakasih banget buat IRO UMM. Big thanks, buat mereka semua,” kata mahasiswa semester 5 ini. Selama enam hingga satu tahun Faraj bakal mengkonversi mata kuliah di Warsaw School of Economics (SGH) Polandia.
Firdaus Faraj Ba-Gharib. (Foto: Istimewa) |
Baca juga: Perjuangan Literasi Zulyamin Kimo: Dari UMM hingga Raja Ampat
Di kampus, putri dari Faraj Fuad Ba-Gharib dan Satin Semitha ini, terbilang mahasiswa yang aktif dan berprestasi. Hal itu ditunjukkan melalui keaktifannya di banyak organisasi kemahasiswaan. Seperti BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis, International Buddy UMM, Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana), Relawan Pajak DJP Pajak, Putra-Putri Kampus, serta Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah FEB UMM. “Jangan sia-siakan kesempatan kita saat menjadi mahasiswa,” pesan perempuan kelahiran tahun 1999 ini.
Untuk dosen, mahasiswa dan staf Kampus Putih yang ingin mendaftar beasiswa Erasmus+ ini, beberapa persyaratan yang harus dilengkapi meliputi pengisian application form, CV Europass, Copy of passport/ ID Card, melampirkan English Language Test berupa TAEP (minimal skro 301) atau TOEFL ITP (minimal skor 500) atau IELTS (minimal skor 5.5), Motivation Letter (maksimal 1 halaman), Teaching Mobility Agreement, Proof of Registration at home university, serta Work Plan.
Ada 25 sivitas akademika yang terdiri dari dosen, mahasiswa dan staf yang dinyatakan lolos beasiswa Erasmus+ melalui program Student, Teaching and Training Staff Mobility di berbagai universitas di Eropa. Secara bergilir, mahasiwa yang lolos sebagai Awardee Erasmus+ bakal diberangkatkan antara bulan September 2020 hingga Februari 2021. “Untuk dosen dan staf, jadwal pemberangkatan menunggu informasi dari host university,” terang Dimas A. Prassetyo, Erasmus+ Programme Coordinator (22/7). (can)