Angger Aditya Permana mahasiswa prodi Kehutanan 2021, yang menjadi korban pada kejadian Kanjuruhan lalu (Foto : Istimewa) |
Sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berduka. Pasalnya salah satu mahasiswa Kampus Putih, Angger Aditya Permana menjadi korban dalam tragedi yang terjadi usai laga Arema melawan Persebaya (1/10). Ia menjadi salah satu dari ratusan korban yang meninggal malam itu.
Angger, sapaan akrabnya merupakan mahasiswa jurusan Kehutanan Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP). Ia dikenal sebagai mahasiswa yang rajin dan baik. Sebagai orang Malang, ia sangat mencintai Arema dengan menonton timnya bertanding. Namun ia juga tak pernah meninggalkan kewajibannya untuk belajar sebagai mahasiswa.
Baca Juga : Tragedi Kanjuruhan: UMM Sigap Turunkan Tim Medis dan Pendampingan Psikologis
Mendengar musibah itu, Wakil Rektor II UMM Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. datang dan melakukan takziah ke kediaman Angger. Ia menyampaikan belasungkawa yang sangat dalam. “Angger adalah anak kita, pun juga anak kami di UMM. Selama ini, para dosen di Jurusan Kehutanan juga melihat bahwa ia adalah anak yang baik dan taat. Tak ada catatan negatif maupun buruk selama berkuliah di Kampus Putih. Kami tentu berharap, semoga Angger husnul khotimah serta ditempatkan di sisi terbaik-Nya,” ungkapnya.
Baca Juga : Kokohkan Predikat Kampus Intenasional, UMM Gabung AUAP dan EURAS
Pada kesempatan itu, Nazar yang datang bersama tim UMM juga memberikan santunan sebagai bentuk kasih sayang. Mengobrol dan menemani keluarga yang masih merasa kehilangan. Pun dengan mengembalikan biaya studi yang sudah orang tua Angger bayarkan selama menimba ilmu di UMM.
Ia salut dengan bapak Angger yang masih bersemangat dan terus berupaya menguliahkan anak-anaknya dengan bekerja sebagai ojek online. Selain Angger, kakanya juga sedang menimba ilmu di UMM. ia diterima lewat jalur bidik misi di jurusan Civic Hukum dan akan selesai dalam waktu dekat.
“Saya sangat salut akan kerja keras bapak untuk memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anak. Upaya banting tulang bapak tentu mnejadi semnagat tersendiri bagi almarhum Angger dan kakaknya. Semoga keluarga terus diberi kelancaran rezeki serta kesehatan,” harap Nazar mengakhiri. (*)