Spirit Baru Jas Merah Kampus Putih

Author : Humas | Senin, 05 September 2016 17:14 WIB
Flashmob 'Love Indonesia' ditampilkan mahasiswa baru UMM saat Pesmaba 2016. Foto: Humas UMM.

SEBANYAK 6.812 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memulai masa Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) dengan upacara pembukaan yang berlangsung Senin (5/9) di helipad UMM. Rangkaian Pesmaba akan berlangsung hingga penutupan pada Kamis (8/9).

Di antara ribuan mahasiswa baru tersebut, terdapat 188 mahasiswa asing yang berasal dari 18  negara, yaitu Australia, Chile, China, Jepang, Jerman, Kamboja, Korea Selatan, Polandia, Rumania, Sierra Leone, Singapura, Slovenia, Spanyol, Sudan, Thailand, Timor Leste, Uzbekistan, dan Vietnam.

Nuansa kebanggaan pada UMM dan Indonesia memang terasa sangat kuat dalam prosesi Pesmaba tahun ini. Salah satunya terlihat pada flashmob bernuansa merah putih dengan tulisan “Love UMM, Love Indonesia” dan hiasan “Jas Merah Kampus Putih” di sekelilingnya. Flashmob dilakukan pada saat upacara di helipad.

Menariknya, UMM tidak menggunakan kertas warna-warni, layaknya papermob, dalam membentuk formasi tersebut. Corak merah yang tampil melalui foto udara sepenuhnya merupakan view jas merah yang dikenakan mahasiswa, sementara warna putih merupakan tampilan jilbab mahasiswi. Paduan merah putih itulah yang pada gilirannya memperkuat filosofi kebangsaan flashmob UMM.

Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawangsa memberi cinderamata pada Rektor UMM Fauzan. Foto: Humas UMM. Foto: Rino Anugrawan.

Ketika acara berlanjut di UMM Dome, rasa bangga itu masih begitu terasa. Selain yel-yel “Love UMM, Love Indonesia” yang terus diteriakkan sepanjang perjalanan, sesi mengharukan juga terjadi saat mahasiswa baru bersama-sama menyanyikan lagu berjudul “Dia” yang dipopulerkan oleh Anji. Ketika bernyanyi, mereka mengganti sejumlah lirik, di antaranya “Semua itu karena dia” diganti menjadi “Semua itu karena UMM” dan “Hanya padanya, untuk dia” menjadi “Hanya padamu, UMM”.

Mereka juga beramai-ramai menyalakan flashlight handphone sehingga suasana kebersamaan kian terasa. Mahasiswa baru juga meramaikan jagad media sosial sehingga kemarin tagar #WeLoveUMM sukses menjadi trending topic Indonesia sejak sekitar pukul delapan pagi hingga sekitar jam lima sore.

Pada sesi kuliah tamu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyambut para mahasiswa baru itu dengan harapan mereka dapat menjadi pemimpin di masa depan dan menjadi aktor bagi peradaban baru. “Jadilah pembelajar yang haus ilmu, yang dapat mencerahkan diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan kemanusiaan universal,” kata Haedar.

Sementara itu, Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa menyebut UMM telah memiliki nasab untuk menjadi menteri. Baginya, nasab itu penting dan perlu dipertahankan karena mahasiswa dapat terinspirasi dengan diawali belajar di kampus ini. Senada dengan Haedar, Khofifah juga menyinggung peran mahasiswa sebagai pendorong perubahan.

Khofifah ingin kaum muda Indonesia menjadi pelopor agar bangsa ini menjadi bangsa produsen, bukan konsumen. “Dengan jumlah masyarakat Indonesia 40 persen dari total masyarakat ASEAN tentu akan menjadi pasar yang potensial. Kalau kita hanya jadi konsumen, ya rugi besar,” papar Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI 1999-2001 ini.

Untuk itu, Rektor UMM Fauzan berpesan pada mahasiswa baru agar bangga dan percaya diri karena telah menjadi bagian dari UMM, kampus penuh prestasi. Fauzan menyebut beberapa di antaranya yaitu raihan Akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Anugerah Kampus Unggulan (AKU) Kopertis VII Jawa Timur sembilan tahun beruntun, dan sertifikasi internasional sebagai Associate Member of ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN QA).

“Silahkan beradaptasi dengan suasana di UMM, dan selamat Anda telah menjadi bagian dari keluarga besar Jas Merah Kampus Putih UMM. Jadilah generasi baru yang membanggakan bagi bangsa ini,” ujar Rektor.

Bupati Rendra Kresna selaku inspektur upacara Pesmaba optimis kedisiplinan yang tampak pada kegiatan ini dan suasana merah putih yang mewarnainya dapat meningkatkan nasionalisme mahasiswa terhadap bangsa ini. Sebagai alumni UMM angkatan 1987, Rendra yakin mahasiswa UMM nantinya dapat benar-benar berkiprah bagi Indonesia. (can/lil/han)

Shared: