UMM Potato Seeds melatih para petani milenial (Foto: Istimewa). |
Jawa Timur merupakan salah satu sentra produksi kentang yang besar di Indonesia. Daerah penghasil kentang didominasi dari Probolinggo, Pasuruan, dan Lumajang. Maka dari itu, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Potato Seeds melatih para petani milenial yang tergabung dalam Gapoktan dari empat kecamatan Probolinggo, yakni Kecamatan Sumber, Kecamatan Krucil, Kecamatan Sukapura, dan Kecamatan Lumbang.
“Saat ini, kebutuhan akan benih kentang berkualitas hanya dapat terpenuhi sebesar 15% saja. Maka dari itu, kehadiran tim UMM tentu akan memberikan manfaat dan juga meningkatkan produksi benih yang baik,” ungkap Ir. Didyk Rudi Prasetya, MMA selaku Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov Jatim saat membuka acara pelatihan, pada 21 September lalu.
Ada beberapa materi yang diajarkan kepada para petani. Mulai dari produksi benih penjenis melalui kultur in vitro, aklimatisasi plantlet kentang, produksi benih kentang dalam bentuk stek tanaman hingga produksi benih kentang G0 dirumah kasa. Adalah Dr. Ir. Syarif Husen, MP. yang senantiasa memberikan materi dan pengalaman. Ia merupakan ,anajer UMM Potato Seeds, peneliti, sekaligus dosen UMM.
Baca juga: Virus hingga Transformasi Teknologi Dibahas di Konferensi Internasional UMM
Pelatihan tersebut dilaksanakan selama dua hari. Bahkan ada demo yang dilakukan langsung oleh tenaga ahli sehingga apra petani bisa langsung praktik. Mereka juga diajak untuk melihat laboratorium UMM Potato Seeds untuk melihat peralatan dan produk yang telah dihasilkan.
“Adanya pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengatahuan akan produksi benih kentang oleh petani milenial. Sehinggake depannya, akan terciptanya kemandirian benih kentang di daerah-daerah Kabupaten Probolinggo,’ harap Syarif.
Di sisi lain, pelatihan ini diapresiasi oleh para peserta, salah satunya Bima. Ia senang karena bisa diajak melihat dan mengikuti proses pengembangan benih. Bahkan sampai ke Pujon Kidul untuk mengamati rumah kasa. “Kami sangat antusias pada hari kedua ini, karena kami dapat langsung merasakan bagaimana tahapan dalam menghasilkan benih kentang berkualitas. Kami juga bisa langsung praktek dengan bantuan tenaga ahli,” katanya.
Baca juga : Bikin Film Psikologi Islam, Mahasiswa UMM Sukses Juarai Kompetisi Nasional
Para peserta juga dilatih melakukan aklimatisasi plantlet kentang dari botol kultur ke rumah kasa, kemudian bagaimana cara memproduksi benih kentang dalam bentuk stek tanaman yang diambil dari tanaman induk. Terakhir, yakni penanaman benih stek sehingga mampu menghasilkan benih kentang G0.
“Pada akhir kegiatan kami diajak panen benih G0, dan perlakuan benih sebelum disimpan digudang sehingga selama masa penyimpanan benih tidak mengalami kerusakan. Semoga ilmu yang kami dapat bisa bermanfaat,” tegasnya Bima mengakhiri. (*/wil)