Tax Center, Pojok BEI, dan Bursa Berjangka: Laboratorium Terapan Mahasiswa UMM di Sektor Keuangan

Author : Humas | Jum'at, 30 Desember 2016 10:48 WIB
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani menandatangani peresmian Tax Center UMM, Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) UMM, dan Galeri Bursa Berjangka Indonesia. (Foto: Rino)

PERGERAKAN sektor keuangan Indonesia terutama non-perbankan dinilai Menteri Keuangan RI Sri Mulyani tergolong masih sangat rendah. Padahal, pasar keuangan merupakan sumber pendanaan pemerintah dalam pembangunan. Berdasarkan data terbaru, keuangan inklusi di Indonesia masih berkisar 3% dari total penduduk Indonesia, sedangkan sektor perbankan memegang peranan hingga 80%.

Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani saat berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu(28/12). Baginya, peran kampus sangat penting karena dapat mencetak profesional yang di masa depan bisa memajukan sektor keuangan Indonesia.

Karena itulah, peran tiga unit di bidang terkait, yaitu Tax Center UMM, Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) UMM, dan Galeri Bursa Berjangka Indonesia dipandang efektif menjadi laboratorium terapan mahasiswa di sektor keuangan. Melalui tiga center itu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMM berupaya membuat pola pembelajaran yang tak sekedar teori, tapi juga mendekatkan praktik dunia kerja pada mahasiswa. 

Menurut Dekan FEB UMM, Dr Idah Zuhroh MM, FEB memang memiliki misi menyiapkan calon profesional yang berkompeten di pasar keuangan, pasar saham, dan pasar surat berharga. Lulusan FEB akan bergerak, baik sebagai pelaku pasar keuangan seperti investor maupun pelaku profesional seperti broker dan konsultan. “Pasar keuangan penetrasi harus berasal dari lingkup internal, sedang di Indonesia hal ini masih sangat sedikit. Pasar keuangan cenderung goncang,” tegas Idah.

Peran ketiga lembaga tersebut, kata Idah, selain memberi fungsi literasi dan konsultasi, juga disiapkan menjadi lembaga yang melakukan transaksi real. Dalam hal ini, Tax Center, BEI, dan Bursa Berjangka turut bergerak sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Saat ini, Tax Center UMM telah melayani pendaftaran NPWP, pembayaran pajak, pelaporan online yang dipandu petugas Tax Center, maupun konsultasi dan literasi perpajakan. Ke depan, lulusan program studi akuntansi UMM akan Bersertifikasi Konsultan Pajak (BKP) hasil kerjasama dengan Dinas Perpajakan.

Sementara itu, perguruan tinggi sebagai institusi harus mampu memberi literasi pada mahasiswa sebagai calon pelaku ekonomi dan masyarakat secara umum yang sudah waktunya berkontribusi di pasar modal. Galeri Investasi BEI, misalnya, menyediakan data-data keuangan dan analisis portofolio keuangan yang menguntungkan yang dapat dipelajari oleh mahasiswa.

Ke depan, BEI akan mengembangkan keterampilan mahasiswa melalui simulasi yang dikemas dalam perkuliahan sebagai antisipasi perubahan harga yang cepat di pasaran. Pengembangan transaksi realoleh BEI juga akan digalakkan. Sosialisasi penanaman saham di BEI tak hanya dilakukan pada mahasiswa, namun juga pengajar di lingkup UMM.

“Kalau setiap individu mengetahui manfaat dan pentingnya andil di pasar saham, ini akan sangat bagus. Sebagai permisalan, 10.000 dari 30.000 mahasiswa UMM berinventasi saham sebesar satu juta, maka akan terkumpul 10 M. Belum lagi kalau dosen juga menginvestasikan sahamnya, ini akan luar biasa. Ini yang akan jadi program BEI ke depan,” papar Idah.

Tak hanya itu, sebagai pendukung, FEB juga memiliki Bank Syariah yang beroperasi sejak beberapa tahun lalu. Saat ini, Bank Syariah FEB telah memiliki sekitar 2000 nasabah yang dilayani setiap hari mulai pukul 8.00 hingga 15.00 layaknya bank umumnya. (ich/han)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image