Novi Hanabi ketika mengikuti Busan International Film Festival tahun 2018, di Busan, Korea Selatan (Foto : Istimewa) |
Kegemaran Novi Hanabi menonton film membawanya ke dalam lika liku panjang industri film Indonesia. Bekerja sebagai seorang publisis film, alumni Ilmu Komunikasi (Ikom) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini telah terjun ke dunia perfilman sejak duduk di bangku kuliah. Novi sapaan akrabnya, bercerita bahwa awalnya ia ingin terjun ke jurusan desain ataupun ilmu eksak. Namun karena sang ibu tidak ingin anaknya menekuni di bidang yang berat, akhirnya alumni UMM tahun 2015 ini banting setir ke jurusan Ilmu Komunikasi.
“Sebenernya aku sudah diterima di Universitas lain jurusan eksak. Namun karena ibu takut kuliahnya terlalu berat, akhirnya aku daftar lagi ke Ikom UMM. kebetulan juga akreditasi Ikom UMM tahun itu sudah A. Selain itu ada Unit Kegiatan Mahasiswa bidang film yang ingin aku ikuti yaitu Kine Klub UMM. Disisi lain, UMM sebagai universitas Islam juga menerima mahasiswa non-Islam sepertiku, jadi ya udah sehati aja sama UMM,” ungkap Novi.
Publisis kelahiran Malang ini bercerita bahwa dirinya tidak sengaja belajar mengenai promosi film ketika sedang mengalami kecelakaan data skripsi. Novi berkata pada saat itu data skripsinya hilang dan harus mengerjakan dari awal. Untuk menghibur diri, ia pergi ke jogja dan iseng-iseng melamar pekerjaan. Dari situ jaringan Novi meluas dan ia mengenal pekerjaan sebagai publisis film.
Baca Juga : Mahasiswa Psikologi UMM Sabet Juara Berkat Video Edukasi Kesehatan Mental
“Karena tidak mau di suruh cepat-cepat balik ke Malang, akhirnya aku iseng daftar kerja di Dagadu Yogyakarta dan diterima di bidang marketing komunikasi. Bagiku, bekerja di bidang ini merupakan hal baru karena sebelumnya aku lebih fokus di bidang produksi film lewat praktikum kuliah maupun Kine Klub UMM. Jadi ketika awal menjadi publisis film, aku bisa menggabungkan pengetahuan audio visual dan marketing yang aku dapat dari Dagadu,” ungkap Novi.
Film pertama yang digarap oleh Novi adalah seris dari Garuda di Dadaku. Novi berkata dari situ ia berkenalan dengan Angga Dwimas Sasongko dan mulai menggarap film-film Visinema seperti Filosofi Kopi 1 dan 2, Eggnoid, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI), dan Melankolia.
Baca Juga : Prodi Komunikasi UMM Raih Sertifikasi Internasional AUN-QA
“Makin lama relasiku makan berkembang. Aku tidak hanya mengerjakan konten promosi dari film bioskop saja, tapi juga festival film, promosi konser, dan konten promosi bioskop online. Pada tahun 2017 akhirnya aku berkesempatan untuk mendirikan Goodwork Indonesia,” kata Novi.
Untuk menjadi seperti sekarang ini, Novi berkata peran dari kampus dan Kine Klub UMM sangat besar. Saya berharap Ikom UMM akan semakin meningkat dan mengikuti perkembangan zaman. “Saya juga ingin perfilman Indonesia semakin berkembang. Selain itu juga mendorong edukasi untuk para penonton agar menonton film secara legal. Dengan menonton film secara legal, kita turut membantu untuk memutar perekonomian negara serta meningkatkan branding di sektor pariwisata,” pungkasnya. (syi/wil)