Tim PKM Universitas Muhammadiyah Malang raih juara dia di ajang Pimtanas 2024 (Foto : Istimewa) |
Di zaman yang sudah serba canggih seperti saat ini, terjadi peningkatan signifikan pembelian barang di e-commerce. Menariknya, perilaku belanja impulsif ini sering terjadi pada wanita. Melihat hal tersebut, tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merasa hal ini harus diperhatikan dengan serius. Akhirnya, mereka mengeksplorasi pengaruh self-esteem terhadap kecenderungan belanja impulsif pada wanita, terutama yang terjadi pada acara twin date atau tanggal kembar di Malang. Riset ini berhasil mendapatkan juara dua di ajang Pimtanas 2024.
Salah satu mahasiswa Asri menjelaskan, riset ini terinspirasi oleh fenomena twin date yang merupakan acara tahunan yang digelar setiap bulan dan memberikan diskon besar-besaran untuk produk-produk e-commerce. “Kami terinspirasi dari adanya twin date yang jadi fenomena naiknya pembelian di e-commerce. Kami ingin mengetahui bagaimana pengaruh event-event ini terhadap self-esteem pada wanita,” ungkapnya.
Baca juga : Seberapa Bagus Terapi Butterfly Hug? Begini Hasil Riset Mahasiswa UMM
Riset tersebut menyoroti pentingnya self-esteem dalam mempengaruhi perilaku berbelanja pada masyarakat. Adapun self-esteem adalah harga diri atau pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri, sementara impulsive buying atau pembelian impulsif adalah tindakan membeli barang secara berlebihan tanpa memikirkan manfaatnya terlebih dahulu. Dari data yang sudah mereka kumpulkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi self-esteem pada wanita di Malang Raya, terutama dalam konteks belanja online. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan emosional atau status sosial sering kali terkait erat dengan cara wanita memandang diri mereka sendiri.
“Kami menemukan bahwa belanja online menjadi sarana bagi banyak wanita untuk mengekspresikan gaya hidup atau status sosial. Misalnya dengan membeli barang yang bermerek atau mengikuti tren terbaru yang dapat meningkatkan rasa harga diri. Apalagi jika produk tersebut dianggap sebagai simbol status.
Dalam proses penelitian tersebut, mereka menghadapi berbagai tantangan seperti jadwal kuliah yang bertabrakan dan lainnya. Meski begitu, mereka sukses memberikan hasil yang memuaskan. Lebih lanjut, Asri ingin riset yang sudah dilakukan dapat memberikan wawasan bagi banyak orang untuk merancang pengeluaran belanja. Terutama untuk membendung perilaku belanja impulsif myang disebabkan rendahnya self-esteem.
Baca juga : Dosen UMM Beri Pandangan terkait Kasus Viral Penjual es dengan Pendakwah
“Kami berharap para wanita, khususnya di Malang Raya bisa lebih bijak dalam melakukan pembelian ketika dihadapkan dengan promo-promo di tanggal kembar. Kami juga ingin pembaca memahami bagaimana tingkat self-esteem mempengaruhi kecenderungan mereka untuk membeli barang secara impulsif,” tutupnya. (nam/wil)