Tes Camaba Gelombang Tiga, UMM Sediakan Lebih Dari 100 Beasiswa

Author : Humas | Senin, 31 Agustus 2015 16:25 WIB

DARI sebanyak 2069 calon mahasiswa baru (camaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang mengikuti tes gelombang III pada Senin (31/8), 254 camaba di antaranya adalah peserta tes beasiswa Bidikmisi, Beasiswa Yatim, dan Program Pendidikan Ulama Tarjih (PPUT).

      Masing-masing, peserta tes Bidikmisi sebanyak 144 camaba, Yatim 61 camaba, dan PPUT 49 camaba. Persaingan paling ketat terjadi pada Beasiswa Bidikmisi lantaran dari 144 camaba, yang diterima hanya 15 orang. Sementara beasiswa Yatim dan beasiswa PPUT tidak ada kuota khusus, lantaran yang diterima adalah yang memenuhi persyaratan dari UMM, melalui seleksi administrasi, tes tulis, dan wawancara.

      “Tahun lalu, seluruh pendaftar Beasiswa Yatim, yaitu sebanyak 52 orang kita terima semuanya karena memang memenuhi persyaratan. Tahun ini saya juga berharap semuanya bisa diterima. Mudah-mudahan nilainya bagus bagus,” kata Pembantu Rektor I Prof Dr Bambang Widagdo MM. Beasiswa Yatim ini memang diperuntukkan bagi mereka yang tidak memiliki orang tua serta tidak mampu secara finansial.

      Sementara itu, Beasiswa PPUT adalah beasiswa yang dikhususkan bagi para calon ulama Muhammadiyah utusan dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, melalui rekomendasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM). Karenanya, berbeda dengan Beasiswa Yatim yang dibebaskan dalam memilih jurusan, beasiswa PPUT diharuskan memilih jurusan Syariah.

      “Seleksinya pun perbeda, khusus beasiswa PPUT ada tes Bahasa Arab dan pemahaman al-Quran, karena mereka kan memang dipersiapkan menjadi ulama, jadi harus tafaqquh fiddin, benar-benar mendalami agama. Mereka juga diharuskan kembali ke daerahnya selepas lulus kuliah untuk mengabdi,” jelas Bambang.

      Jika ditotal, camaba pendaftar beasiswa yang akan diterima lebih dari 100 orang, di mana sebagian besar yang diterima yaitu beasiswa Yatim. Jenis beasiswa yang diberikan yaitu beasiswa penuh di mana seluruh biaya perkuliahan ditanggung hingga mahasiswa lulus kuliah. “Tapi mereka harus lulus maksimal delapan semester, kalau tidak biayanya tidak lagi ditanggung,” terang Bambang.

      Tiga skema beasiswa di atas memang sengaja difokuskan pada tes gelombang III, karena seleksi dan penanganannya sedikit berbeda, sesuai dengan beasiswanya masing-masing. Sebelumnya, pada tes gelobang I, UMM juga memberikan beasiswa bagi sekitar seribu camaba jalur undangan, tapi bukan beasiswa penuh, melainkan hanya berupa keringanan, yaitu bebas biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) semester satu.

      Banyaknya akses beasiswa merupakan salah satu keunggulan UMM. Selain beasiswa bagi camaba, mereka yang sudah kuliah pun memiliki banyak kesempatan beasiswa. Beberapa beasiswa yang setiap tahun pasti tersedia yaitu beasiswa Toyota Astra, Bantuan Biaya Pendidikan (BBP), Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), Beswan Djarum, hingga beasiswa Alumni. Masing-masing beasiswa memiliki syarat dan spesifikasi yang berbeda-beda. Ada yang dikhususkan bagi mahasiswa yang kurang mampu, ada pula yang hanya diberikan pada aktivis dan mahasiswa yang berprestasi.

      Selain beasiswa dari dalam negeri, UMM juga banyak menyediakan beasiswa luar negeri. Bedanya, jika beasiswa dalam negeri lebih berbentuk bantuan dana, maka beasiswa luar negeri memberi kesempatan mahasiswa UMM untuk menjalani masa studi di negara lain dengan biaya hidup, biaya kuliah, dan transportasi yang sepenuhnya ditanggung pihak penyandang dana. (han)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image