Suasana Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) UMM tahun lalu. Para camaba yang lolos seleksi akan mengikuti prosesi ini pada awal September. |
PASCA ditutupnya pendaftaran secara online Jumat (22/7) kemarin, Unit Pelaksana Tugas Penerimaan Mahasiswa Baru (UPT PMB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah berkoordinasi dengan berbagai elemen kampus jelang pelaksanaan ujian tulis gelombang II pada Senin (25/7) mendatang.
Berdasarkan data terakhir yang diperoleh, jumlah riil pendaftar di gelombang II telah mencapai 10.131. Untuk itu pihak UMM telah menyiapkan seluruh ruangan di seluruh Gedung Kuliah Bersama (GKB I, II, dan III), UMM Dome (hall dan teater), aula Biro Umum, aula masjid AR Fahruddin, aula hotel UMM Inn, aula RS UMM, serta kampus II di jalan Bendungan Sutami, Malang.
“Kami menerjunkan 610 pengawas,” kata kepala UPT PMB, Dr. Ir Ermanu Azizul Hakim, MT, usai mengikuti rapat koordinasi persiapan tes masuk UMM gelombang II, Sabtu (23/7).
Dalam rapat tersebut, rektor UMM Drs. Fauzan, M.Pd, mengajak seluruh dosen dan karyawan yang menjadi pengawas bersikap ramah dan akrab, meski tegas terhadap pelanggaran apapun. “Sambutlah para calon generasi penerus kita ini dengan senyuman hangat. Bantulah informasi sebaik-baiknya. Jangan membuat ketegangan agar peserta dapat mengerjakan soal secara tenang, fair, jujur,” kata Fauzan seraya memastikan hasil tes adalah penentu utama diterima tidaknya sebagai mahasiswa UMM.
Lebih lanjut, kepala Humas UMM, Nasrullah, mengimbau kepada calon peserta dan keluarganya untuk mempersiapkan sebaik-baiknya. Oleh karena banyaknya peserta yang akan ikut ujian, diperkirakan di jalanan menuju lokasi tes akan macet. “Sebaiknya berangkat lebih pagi. Bila perlu cek dulu lokasi tes berdasarkan nomor tes dan nomor sektornya supaya tidak bingung saat hari H,” tuturnya. Tes akan dimulai jam 8.00 pagi tepat.
Selain itu, merujuk pada pengalaman tes-tes sebelumnya, diperkirakan akan ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab melakukan aksi penipuan. Untuk itu dihimbau agar tidak mudah terpancing dengan iming-iming jalur ilegal masuk UMM walau mengaku dari pihak internal UMM.
“Kami pastikan bahwa satu-satunya jalur masuk ya melalui tes ini. Hasil tes sangat menentukan, bukan hanya formalitas. Segala bentuk ajakan apalagi yang menggunakan bujukan dengan membayar sejumlah uang, harus ditolak. Yang penting yakin dan percaya diri dengan persiapan matang mengikuti tes, insya Allah akan memperoleh kesuksesan,” tambah Nasrullah.
Sejauh ini jika ditotal dari pendaftar di jalur undangan dan gelombang I dan II, pendaftar UMM telah mencapai angka di atas 20.000. Namun demikian, tidak semuanya mengikuti tes karena berbagai alasan, seperti tidak melakukan validasi pendaftaran, atau mengundurkan diri.
Seperti diberitakan sebelumnya, meski jumlah pendaftar naik, tahun ini UMM akan menurunkan pagu penerimaan. Jika tahun lalu mencapai hampir 7.000 orang, kini turun menjadi 6.500 calon mahasiswa. Rektor mengaku hal ini dilakukan untuk lebih memfokuskan diri pada peningkatan mutu pelayanan.
UMM juga masih akan membuka pendaftaran gelombang III pada 1 hingga 19 Agustus dengan tes yang akan dilaksanakan pada 22 Agustus 2016 untuk semua program studi, kecuali kedokteran. “Sejak awal Kedokteran memang hanya mau membuka untuk gelombang 1 dan 2 saja,” tambah Ermanu. (can/nas)