FILM pendek karya mahasiswa asing yang mengikuti The 4th International Student Summit di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), benar-benar unik. Hal ini terlihat dari sepuluh film yang menjadi finalis film tentang promosi Indonesia itu setelah ditentukan pemenangnya. Tiga film terbaik dimenangkan berturut-turut oleh mahasiswa asing yang studi di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Atmajaya Jogjakarta (UAJ).
Film berjudul “Tiga Lidah Tiga Cerita” karya tiga mahasiswa asing, Mukhriddin Khosimov (Uzbekistan), Jean Jacques (Madagaskar) dan Huang Zhaoying (China) berhasil meraih skor tertinggi. Film itu bercerita tentang pengalaman bagaimana tiga mahasiswa itu mulai mengenal kuliner di Solo.
“Semua makanan di Solo itu pedas dan manis, padahal saya hanya mengenal makanan asin. Jadi saya harus menyesuaikan diri sampai sekitar satu bulan untuk menyukai gado-gado,” ungkap Jean Jacques yang suka dipanggil temannya dengan sebutan JJ ini.
Beda lagi dengan JJ, Mukhriddin sempat terheran-heran karena orang Solo suka makan di jalan-jalan dan sambil lesehan. Sebab, di negara asalnya, orang makan di rumah atau di restoran. Tak hanya itu, banyak orang Solo makan lalu diiringi dengan es the. “Seperti tidak ada pilihan lain sehingga saya juga harus pesan es teh,” ujar Mukhiddin.
Dalam film berdurasi sekitar 10 menit itu petualangan menyesuaikan diri ketiga ‘artis’ itu dibuat sedemikian unik dan menarik sembari memperkenalkan berbagai sudut kota Solo lengkap dengan sisi sosiologis dan kulinernya. Hal ini menurut dewan juri menambah nilai dari kekuatan pesan film ini.
“Film ini lengkap, bagus semua. Dari sisi isi pesan, budaya dan bahasa, maupun teknik sinematografinya sangat menarik. Saya kira jika ditayangkan di kalangan teman-teman mereka di negara asalnya akan mengesankan dan membuat orang penasaran dengan Indonesia,” kata salah seorang juri, Nasrullah.
Sementara itu, pemenang ke-2 dan ke-3, bercerita tentang Indonesia dan Jogjakarta dari sisi wisatanya. UAD mengangkat judul ‘Jogja Sangat Istimewa’, sedangkan UAJ mengangkat ‘Aku Cinta Indonesia’. Sebagaimana film UNS, kedua film juga bercerita pengalaman mahasiswa asing ketika mengenal Indonesia melalui masyarakat, budaya dan wisatanya.
Asisten Rektor Bidang Kerjasama UMM, Soeparto, mengakatan salah satu tujuan kontes film ini memang untuk memperkuat persahabatan antarmahasiswa asing yang studi di Indonesia. Selain itu, mereka harus menjadi duta wisata Indonesia untuk negara asalnya. “Melalui film-film itu kita berharap mereka lebih mengenal Indonesia, dan membantu untuk mempublikasikannya kepada teman-teman di negara asalnya. (zul/nas)