Nata Wira Waskita, Dimas Febry Prasetyo, dan Nur Azizah adalah tiga mahasiswa FEB yang berhasil lulus tanpa skripsi (Foto : Istimewa) |
Tugas Akhir atau Skripsi merupakan bagian yang tak bisa dipisahkan dengan dunia perkuliahan. Seringkali mahasiswa menganggap bahwa skripsi sebagai ketakutan untuk meraih gelar sarjana. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi tiga mahasiswa program studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Sejak munculnya peraturan dekan FEB tahun 2018 yang memungkinkan mahasiswa untuk lulus dengan karya serta kontribusi membuat ketiganya bersemangat. Apalagi dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang membuat Prodi merespon dan mengapresasi karya yang dihasilkan mahasiswa.
Baca Juga : Mahasiswa UMM Menangi Kejuaraan Olahraga Baru Roundnet Nasional
Nata Wira Waskita, Dimas Febry Prasetyo, dan Nur Azizah adalah tiga mahasiswa FEB yang berhasil lulus tanpa skripsi. Dua nama pertama sukses menelurkan inovasi baru yang bersifat wirausaha. Dimas misalnya, yang berhasil mengubah barang rongsok dan limbah plastik menjadi perabotan rumah tangga yang bernilai.
Ia yang sempat bekerja selama dua tahun sebelum berkuliah, mengatakan bahwa pengalaman saat bekerja membuatnya mendapatkan ide menarik ini. Memanfaatkan limbah plastik yang kemudian diubah menjadi biji plastik. Lalu diolah dan dijadikan perabot baru yang memiliki nilai lebih. “Ide ini terlintas ketika saya melihat banyaknya limbah plastik yang melimpah. Paling tidak ini bisa menjadi terobosan baru untuk berinovasi dan memberikan peluang tenaga kerja,” ungkapnya.
Baca Juga : Fitrah, Wisudawan Terbaik UMM yang Miliki Segudang Piala
Hal tak jauh berbeda juga dilakukan oleh Nata. Upayanya untuk mengurus usaha SPBUnya berbuah manis. Dibuka sejak 2011, ia mengembangkan SPBU sedikit demi sedikit. Mulai dari pengembangan, peluang kerja, kualitas pelayanan hingga program excellent. Melihat kesempatan equivalensi, ia akhirnya sukses mendapatkan gelar sarjana tanpa menulis skripsi.
“Saya juga memuka café di dekat usaha saya sehingga bisa menjadi faktor kenaikan grade SPBU yang sekarang saya pegang,” tambahnya.
Sementara itu, keberhasilan Nur Azizah mempublikasikan penelitiannya ke jurnal terakreditasi SINTA 2 berbuah manis. Ia sekarang bisa lulus kuliah tanpa bersusah payah menulis skripsi. Meski begitu, melakukan penelitian jurnal bukan perkara mudah dan membutuhkan waktu yang panjang. Setidaknya Nur Azizah harus menghabiskan enam bulan untuk menyelesaikannya.
Terkait kelulusan tanpa skripsi tiga mahasiswa tersebut, Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan UMM M. Sri Wahyudi, S.E., M.E. berharap makin banyak mahasiswa yang mampu mengikuti jejak mereka. Menciptakan inovasi yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tapi juga untuk masyarakat luas. “Teruslah belajar dan berinovasi sebagai bentuk pengabdian untuk negeri,” tegasnya. (wil)