Tongat, Dekan UMM yang Jadi Ketua Forum Dekan FH PTM dan STIH Nasional
Author : Humas | Kamis, 03 Februari 2022 08:33 WIB
|
Tongat yang kembali menduduki jabatan sebagai ketua Forum Dekan Fakultas Hukum Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) periode 2022-2024. (Foto: syifa/humas) |
Terpilih selama dua periode berturut-turut, Dr. Tongat, SH., M.Hum. kembali menduduki jabatan ketua Forum Dekan Fakultas Hukum Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) periode 2022-2024. Pemilihan ini dilakukan dalam acara Musyawarah Naional (Munas) keempat yang dilangsungkan oleh Forum Dekan PTM dan STIH di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat pada pertengahan Januari lalu.
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menjelaskan bahwa forum tersebut merupakan perkumpulan seluruh dekan fakultas hukum universitas Muhammadiyah dan sekolah tinggi hukum se-Indonesia. Terdapat 43 fakultas hukun yang tergabung dalam forum tersebut. Secara resmi dibentuk pada tahun 2015, forum ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di masing-masing perguruan tinggi.
“Forum ini ada sebagai wadah untuk saling berbagi ide dan gagasan terkait kurikulum dan proses pembelajaran. Kegiatan itu pula lah yang diharapkan dapat mendorong dan menyamakan akreditasi dan kualitas dari 43 fakultas di forum ini,” ungkap dosen kelahiran Banjarnegara tersebut.
Selain berfokus pada peningkatan mutu pendidikan, Tongat mengatakan bahwa forum ini juga aktif merespon isu-isu terkini. Saran serta masukan terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) juga turut forum ini suarakan kepada pemerintah. “Beberapa isu terbaru yang sudah kami bahas adalah RUU Omnibuslaw, RUU PKS, dan beberapa RUU lainnya,” kata Tongat melanjutkan.
Di periode keduanya ini, Tongat ingin merapatkan kesenjangan yang terjadi di fakultas hukum antar universitas anggota. Dengan begitu, semua yang turut serta dalam forum ini bisa berjalan bersama memperbaiki dan meningkatkan kualitas. Sehingga mampu melahirkan lulusan-lulusan mumpuni, cakap dan mandiri. Usaha menyamakan akreditasi juga dicanangkan olehnya di periode kedua tonggak kepemimpinan.
Terakhir, ia juga menyinggung mengenai rekognisi internasional yang harus segera dicapai oleh fakultas hukum yang sudah landing mendapatkan akreditasi Unggul. Maka, pihaknya sudah menyiapkan workshop, pelatihan serta pendampingan mutu akreditasi internasional. “Dua hal itu adalah pekerjaan rumah dan amanah yang diamanatkan oleh teman-teman pada masa jabatan saya yang kedua ini. Semoga bisa terealisasi dan memberikan manfaat bagi semua anggota,” pungkasnya. (syi/wil)
Shared:
Komentar