Mahasiswa UMM saat menggunakan astrofotografi. |
MENYAMBUT gerhana matahari total yang berlangsung pada Rabu (09/03), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar shalat gerhana matahari berjamaah atau sholat khusuf yang dimulai pukul 06.30 pagi. Shalat dilanjutkan dengan nonton bareng gerhana berbasis riset antariksa dengan menggunakan alat khusus, yaitu astrofotografi.
Dengan cara tersebut, masyarakat umum bisa menikmati keindahan serta proses terjadinya gerhana matahari melalui layar proyektor besar yang telah disiapkan di dalam Masjid. Kegiatan ini juga akan dipandu oleh tim rukyat dan astrofotografi dari program studi (Prodi) Ahwal Al-Syakhsyiyah Fakultas Agama Islam (FAI) UMM. Selain itu juga dibantu oleh tim teknis dari Teknik Informatika UMM yang terdiri dari enam orang yang akan menghubungkan kamera pengamat dengan komputer untuk selanjutnya diolah menjadi gambar utuh.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan BPM (Badan Pemakmuran Masjid) untuk mempersiapkan segala sesuatunya agar pelaksanaan sholat gerhana ini bisa bermanfaat bagi jamaah nantinya," kata ketua Prodi Ahwal Al-Syakhsyiyah, Idaul Hasanah SAg MHI.
Menurut Idaul, shalat gerhana matahari ini diselenggarakan, selain untuk mensyukuri kuasa Ilahi dan melaksanakan sunah Nabi, juga sebagai sarana bagi masyarakat yang ingin menyaksikan peristiwa tersebut. Idaul berharap, peristiwa gerhana matahari total ini tidak hanya dinikmati sebagai pemandangan alam yang indah dan langka, namun juga dijadikan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), ada 12 provinsi di Indonesia yang akan dilintasi oleh fenomena gerhana matahari ini. Ke-12 provinsi tersebut di antarannya Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Jambi, Kalimantan Tengah, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. (gas/han)