Penyematan badge relawan bencana oleh Wakil Rektor III UMM Dr Sidik Sunaryo pada salah satu mahasiswa relawan bencana. |
DALAM menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membentuk tim relawan mahasiswa siaga bencana. Tim bernama Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana) UMM ini merupakan gabungan dari beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan lembaga-lembaga intra di UMM.
Pembentukan tim relawan merupakan bagian dari rangkaian acara Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana untuk Mewujudkan Kampus Siaga Bencana yang diadakan Sabtu (9/4) lalu. Acara yang dihadiri Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang, serta perwakilan mahasiswa dari UKM dan lembaga intra ini dibuka oleh Wakil Rektor III UMM, Dr Sidik Sunaryo MHum.
Kepala Pusat Studi Kependudukan, Kewilayahan, dan Penanggulangan Bencana (PSK2PB) UMM, Krishno Hadi, mengatakan kampus perlu ambil bagian jika sewaktu-waktu bencana terjadi. “Acara ini sebagai awal dari upaya besar PSK2PB untuk mengembangkan Kampus UMM sebagai Kampus Siaga Bencana,” ujar Krishno.
Ia menambahkan, acara pelatihan ini menjadi awal untuk berbagai program-program lanjutan dari PSK2PB. “Ke depan bisa saja membuat program pengembangan EWS (early warning system) dan pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi civitas akademika UMM bekerjasama dengan BPBD kota serta kabupaten Malang,” katanya.
Sidik Sunaryo dalam sambutannya mengapresiasi mahasiswa yang menjadi relawan siaga bencana. Menurut dia, tidak banyak mahasiswa yang memiliki kesadaran pada kebencanaan. “Saya berharap UMM menjadi kampus yang benar-benar siaga bencana mengingat lokasi kampus ini khususnya kampus tiga yang rawan kena longsor,” ujar Sidik. (zul/han)