Foto Bersama Rektor UMM Dengan PT. Novo Indonesia (Foto : Humas) |
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) jajaki kerjasama dengan perusahaan IT asal Belanda, Novo. Diskusi antara keduanya juga sudah dilaksanakan pada 23 Agustus lalu. Sebelumnya, Novo juga telah bekerjasama dengan Prodi Teknik Informatika UMM dalam mengerjakan proyek Ngaji.AI yakni aplikasi belajar ngaji untuk anak-anak. Turut hadir perwakilan dari program Kedaireka Dikti.
Direktur Operasional (COO) PT. Novo Indonesia Maria Vanessa mengatakan, pertemuan tersebut juga membahas tentang penyempurnaan aplikasi Ngaji.AI. Nantinya, kerjasama ini akan menyasar aspek pada pengumpulan dataset rekaman guru mengaji dan pengembangan modul belajar. Dengan begitu, anak-anak bisa lebih mudah menggunakannya.
Baca Juga : Tim UMM Tingkatkan Ekonomi Warga dan Kembangkan Agrosiwata di Pasuruan
“Adapula perbaikan di fitur pelatihan vokal yang lebih akurat untuk memberikan masukan bagi pengguna. Rencana kami yakni membuat aplikasi yang dapat menunjukkan kesalahan pengguna ketika belajar menggunakan aplikasi. Maka peran dataset dalma aplikasi ini sangatlah krusial,” tambahnya.
Vanessa melanjutkan, pengumpulan data yang diprakarsai UMM ini nantinya bisa juga dipromosikan ke masyarakat. Apalagi, jika nantinya Ngaji.AI digunakan untuk pembelajaran tingkat lanjut di area universitas.
Ia berharap, kerjasama yang dijalin bisa menjadi awal yang baik. Utamanya terkait impkementasi aplikasi di tingkat universitas dan juga masyarakat umum. Sehingga, pembelajaran Al-Quran bisa lebih terarah dan terintegrasi dengan baik. Novo juga ingin agar nantinya Ngaji.Ai bsia digunakan di berbagai lini. Misalnya saja dalam pembelajaran Al-islam dan Kemuhammadiyaan (AIK) Kampus Putih.
Baca Juga : Bela Sungkawa, UMM Kembalikan Biaya Kuliah Mahasiswa yang Wafat
Di sisi lain, Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. mengapresiasi langkah kolaborasi yang sudah dilakukan Novo dan prodi teknik informatika UMM. Menurutnya, gagasan seperti ini memang harus lahir sebagai wujud solusi permasalah yang terjadi di masyarakat. Semua hal memang harus mengikut perkembangan zaman, karena jika tidak, akan menyulitkan.
“Aplikasi ini menadi terobosan bagus. Apalagi anak-anak zaman sekarang tentu sudah mengerti cara menggunakan gawai. Mereka akan mendapatkan kemudahan untuk belajar mengaji Alquran. Tinggal bagaimana nanti implementasinya,” pungkasnya mengakhiri. (Tri/Wil)