UMM Farm, Laboratorium Berbasis Kewirausahaan

Author : Humas | Jum'at, 27 Maret 2015 10:45 WIB
ALAMI: Salah satu laboratorium tempat mahasiswa Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) mengaplikasikan ilmunya di bangku kuliah.
 

KOMBINASI laboratorium ruang dan laboratorium alami yang berada di kawasan terbuka merupakan salah satu ciri khas Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Hal itu di antaranya ditunjukkan oleh Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UMM yang memiliki kawasan perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan yang dikelola secara profesional dengan branding UMM Farm. 

      “Fungsi utamanya untuk keperluan akademik, sebagai laboratorium penelitian bagi mahasiswa dan dosen, yang kedua baru untuk bisnis,” ujar direktur UMM Farm Rahmad Pulung Sudibyo MP. Menurutnya, pengembangan laboratorium berbasis unit bisnis merupakan konsep efektif untuk meningkatkan pengalaman bekerja mahasiswa. 

      UMM Farm memiliki sejumlah area yang menjadi lahan praktikum mahasiswa, salah satunya green house yang merupakan laboratorium tanaman. Di dalamnya terdapat tanaman bunga-bunga, buah-buahan, kombinasi buah seperti jeruk dalam pepaya (jempaya), dan tanaman hias lainnya. UMM Farm memiliki empat green house yang terletak di empat lokasi berbeda di kawasan kampus. 

      “Karena itu, tanaman-tanaman hias yang tidak digunakan praktikum mahasiswa biasanya disewakan untuk kantor-kantor di UMM,” ungkapnya. 

      Di belakang kampus, UMM Farm juga memiliki kawasan terpadu yang memuat kandang sapi perah, kandang sapi potong, kandang kambing, kandang ayam, kebun sayuran, bunga-bungaan, pabrik roti, dan kolam ikan. Kawasan ini menggunakan konsep zero waste, yakni tanpa limbah. Kotoran-kotoran hewan yang ada di setiap kandang dijadikan biogas yang bisa menjadi energi alaternatif pengganti bahan bakar. “Bisa juga menjadi selari untuk bahan pakan ikan. Jadi, tidak ada limbah yang terbuang.” 

      Selain itu, UMM Farm juga memiliki kebun apel di kota Batu seluas satu hektar dan hutan Sengon yang terletak di belakang Rumah Sakit UMM. “Jadi tidak ada alasan mahasiswa saya tidak kuliah karena tak ada uang, karena disediakan berbagai macam pekerjaan dari unit usaha ini. Siapa yang butuh uang, tinggal datang ke saya,” ujar Pulung seraya tertawa. 

      Dari segi pengelolaan, UMM Farm memiliki tujuh divisi yang masing-masing memuat laboratorium akademik dan kewirausahaan bagi mahasiswa. Mulai dari divisi agro orchid nursery yang mengurusi pengelolaan dan penjualan bibit anggrek hingga tanaman anggrek dalam pot berbunga; lalu divisi plaza pertanian berupa pembuatan taman dan dekorasi, rental tanaman, dan penjualan punga; serta divisi kebun untuk penjualan sayur organik,  beras organik & pupuk organik 

      Selanjutnya divisi kandang yang mengurusi penjualan kambing, domba, sapi,  serta telur ayam negeri dan telur ayam kampung; divisi industri pertanian untuk pengelolaan sari apel, aneka kripik buah, pakan aneka  ikan,  pakan  kelinci tanpa rumput, biofarm agen biodegradasi, starnik dan yoghurt sapi; lalu divisi wisata tani untuk program “Ayo Menanam”; dan terakhir divisi pelatihan pertanian yang mengelola pelatihan pembibitan anggrek, budidaya jamur, berkebun lahan sempit di perkotaan, budidaya ikan perairan darat hingga budidaya kelinci tanpa rumput.  

      Manfaat UMM Farm sangat dirasakan mahasiswa. Salah satunya oleh Ahmad Marjuki, mahasiswa prodi Agroteknologi. “Di sini saya bisa menuangkan kreativitas dan langsung mempraktekkan ilmu-ilmu yang sudah dipelajari di perkuliahan,” ujarnya. (dar/han) 

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image