Drs. H. Wakidi saat memberikan sambutan. (Foto: Sugeng/Humas) |
UNIVERSITAS Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar shalat Ghaib berjamaah di sejumlah tempat di lingkungan UMM untuk almarhum Prof. Dr. (H.C.). H. Abdul Malik Fadjar, M.Sc. Yakni di Masjid AR. Fachruddin, Masjid K.H. Bedjo Darmoleksono RS UMM, Masjid Ad-Dakwah Kampus II, dan Masjid Tarfih TR. Sengkaling. Malik yang merupakan Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM ini menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/9) malam.
Di Masjid AR. Fachrudin sendiri, gelaran shalat ghaib diimami guru besar Fakultas Agama Islam UMM Prof. Dr. Tobroni. Sementara, Sekretaris BPH UMM Drs. H. Wakidi didapuk memberikan sambutan dan kesannya terkait kiprah semasa hidup almarhum. Muhammadiyah, umat Islam, dan bangsa Indonesia kehilangan tokoh yang banyak prestasi, berpikiran maju, bersahaja, dan melintasi zaman. Malik, sambung Wakidi, membawa Kampus Putih UMM ini besar dan membawa kemajuan bagi sekitarnya.
Dilanjutkan Wakidi, Malik dikenal sebagai tokoh bangsa yang sangat peduli pada dunia pendidikan. Sebagai anak seorang guru yang juga aktivis Muhammadiyah, Malik Fadjar adalah sosok yang mewarisi jiwa aktivisme dan kepemimpinan ayahnya, Fadjar Martodiharjo yang di kalangan Muhammadiyah dikenal sebagai tokoh yang bijaksana dan mengayomi. Kesuksesannya dalam mengembangkan pendidikan, terutama pendidikan Islam, membuat namanya kian disegani dalam dunia pendidikan Indonesia.
Baca juga: Profesor Malik Fadjar Berpulang
Kesuksesannya dalam mengembangkan pendidikan, terutama pendidikan Islam, membuat namanya kian disegani dalam dunia pendidikan Indonesia. Terlebih, ia mampu membawa UMM yang semula tak begitu dipandang menjadi kampus yang amat disegani dalam konteks nasional bahkan internasional. Hal itu membuatnya dipercaya sebagai Menteri Agama di era Presiden BJ Habibie pada 1998-1999 dan Menteri Pendidikan Nasional di era kepemimpinan Megawati Soekarnoputri 2001-2004.
Bahkan, Malik juga sempat menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) ad-interim menggantikan Jusuf Kalla yang ketika itu mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada Pemilu 2004. Di samping itu, Malik juga aktif di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS). Pada 19 Januari 2015, ia dipilih Presiden Joko Widodo menjadi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). (*/can)