UMM Ikut Jaga Sumber Mata Air Terakhir di Desa Kucur

Author : Humas | Kamis, 21 Juni 2018 12:38 WIB
Penanaman pohon bambu oleh kepala jurusan kehutanan Tatag Muttaqin, S. Hut, M.Sc
 
Air merupakan salah satu kebutuhan dasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dengan jumlah populasi manusia yang meningkat, kebutuhan akan air juga terus bertambah. Perubahan ini,  memerlukan upaya pelestarian kawasan sumber mata air untuk memastikan ketersediaan air di masa depan.
 
Sebagai bentuk pengaplikasian ilmu pengetahuan bagi masyarakat sekitar, Program Studi Kehutanan Fakultas Ilmu Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) turut serta dalam melestarikan kawasan sumber mata air. 
 
Melalui penanaman bambu di sekitar sumber mata air Desa Kucur, Kecamatan Dau Kabupaten Malang, Prodi Kehutanan UMM turut menjaga mata air terakhir di daerah tersebut.
 
"Bisa dibilang air itu dibutuhkan di hampir semua aktivitas manusia. Karena sekarang sudah mulai banyak daerah yang beralih fungsi jadi pemukiman, karenanya kita berusaha jaga mata air ini," jelas Agus Firmansyah Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kehutanan.
 
Lebih lanjut Agus menyampaikan, kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi Prodi Kehutanan UMM untuk kelestarian lingkungan.
Tanaman bambu yang dianggap mampu menyimpan air dalam jumlah besar meski di musim kemarau tersebut, diharapkan mampu menjaga ketersediaan dan debit air di sumber mata air ini.
 
"Karena bambu memang bisa menyimpan air banyak, maka dari itu kami berharap dengan semakin banyaknya bambu di sekitar mata air ketersediaan air dapat terjaga bahkan meningkatkan debitnya," tambah Agus.
 
Kepala Program Studi Kehutanan, Tatag Muttaqin, S. Hut, M.Sc, menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan ini merupakan bentuk tri dharma perguruan tinggi yang terkait pengabdian dan penelitian.
 
"Bersama masyarakat setempat, kami dosen dan mahasiswa bergotong royong untuk menjaga lingkungan khususnya disekitar kawasan mata air Desa Kucur," tegasnya. 
 
Kedepannya, kegiatan serupa diagendakan akan terus dilakukan. Selain memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat, mahasiswa juga bisa merasakan bagaimana praktek langsung di lapangan.
 
"Dibandingkan sekedar teori, pengalaman di lapangan akan lebih bisa dirasakan oleh mahasiswa karena pada akhirnya semua ilmu tersebut akan dipraktekkan di kehidupan," tutup Tatag. 
(vin)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image