UMM Inisiasi Pembentukan Asosiasi Prodi PTM dan PTA se-Indonesia

Author : Humas | Selasa, 24 Januari 2017 20:48 WIB
Rektor UMM Fauzan (kiri), Wakil Ketua Majlis Dikti Litbang PP Muhammadiyah Edy Suandi Hamid (tengah), dan Wakil Rektor I UMM Syamsul Arifin (kanan) berbincang-bincang di sela-sela kegiatan.

IMPLEMENTASI Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) sebagai prasyarat perguruan tinggi dalam meraih rekognisi internasional menjadi momentum bagi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk membentuk asosiasi program studi (prodi) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Perguruan Tinggi Aisyiyah (PTA) se-Indonesia.

Hal itu diwujudkan UMM melalui gelaran “Pembentukan Asosiasi Program Studi PTMdan PTA” yang berlangsung selama tiga hari (25-27/1) di UMM Dome UMM. Kegiatan ini diikuti 180 PTM dan 6 PTA di mana masing-masing perguruan tinggi mengirimkan delegasi sesuai dengan kondisi prodi di kampusnya.

Menurut ketua pelaksana kegiatan ini Drs Nur Widodo MKes, sebagian besar prodi di perguruan tinggi negeri (PTN) maupun swasta (PTS), termasuk PTM dan PTA,masih mengabaikan KPT, Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT), dan Undang-undang Perguruan Tinggi (UUPT). Hal itu terbukti dari masih sedikitnya perguruan tinggiyang meratifikasi KPT, SNPT, dan UUPT.

Alhamdulillah, UMM termasuk satu di antara sedikit perguruan tinggi yang telah memiliki Keputusan Rektor untuk memberlakukan KPT, yaitu Keputusan Rektor no 35 Tahun 2016 tentang Pemberlakuan KPT bagi seluruh Prodi di UMM baik S1, S2 maupun S3,” jelas NurWidodo yang juga dosen Prodi Pendidikan Biologi ini.

Dalam rangka mewujudkan KPT, Nur Widodo menguraikan 8 standar yang digunakan, yakni standar kompetensi lulusan ataui kerap disebut capaian pembelajaran, standar proses, standar materi, standar evaluasi, standar sarana prasarana, standar sumber daya manusia, dan standar pengelolaan.

Hal itu disebut Nur Widodo sejalan dengan fungsi asosiasi prodi, yaitu pembentukan standardisasi kualitas,penyusunan profil lulusan, perkembangan Iptek terkait bidang keilmuan, kurikulum yangmengacu pada capaian pembelajaran lulusan, dan penyusunan bahan ajar.

“Sehingga, tujuan jangka panjangnya, prodi di lingkungan PTM dan PTA akan bersama-sama menuju proses pendidikan berkemajuan,” jelas Nur Widodo.Dalam membentuk asosiasi-asosiasi ini, UMM berada di bawah bimbingan Majelis Dikti Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Di lain kesempatan, Wakil Rektor I UMM Prof Dr Syamsul Arifin MSi menyatakan, KPT perlu dijadikan momentum untuk merevitalisasi pendidikan di UMM agar sebisa mungkin melampaui standar pendidikan perguruan tinggi. Dijelaskan Syamsul, ada  empat  dokumen yang mendasari hal ini, pertama Permenristek Dikti tentang SNPT, kedua Panduan Penyusunan KPT dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa), ketiga Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) PTM, dan terakhir ialah Profil Publikasi Terindeks Scopus. “Bagian-bagian itulah yang tengah ditingkatkan untuk mendongkrak mutu akademik UMM,” tukasnya. (ich/han)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image