UMM Jadi Satu-satunya Kampus Produsen Kentang Varietas Unggul
Author : Humas | Jum'at, 02 Juli 2021 14:55 WIB
|
Syarif saat membudidayakan kentang yang ia teliti. (Foto: Istimewa) |
Kentang menjadi komoditi yang strategis di Indonesia karena sayuran ini dapat diolah menjadi beragam variasi makanan. Sayangnya, Indonesia masih belum bisa memenuhi produksi bibit kentang nasional. Melihat hal tersebut, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembangkan benih kentang unggulan. Produk ini telah diproduksi dan dipasarkan UMM secara mandiri sejak Rabu (23/06) lalu. Menariknya, UMM menjadi satu-satunya kampus yang memiliki delegasi legalitas untuk memproduksi kentang varietas unggul, yakni Granola Lembang dan Granola Kembang.
Pengembang bibit kentang, Dr. Ir. Syarif Husen, MP., berkata bahwa sejak Rabu kemarin UMM telah menandatangai Memorandum Of Understanding (MOU) dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur. Dengan adanya MoU ini UMM dapat mengelola, memproduksi, serta memasarkan sendiri hasil bibit kentangnya kepada masyarakat.
“Riset mengenai bibit kentang ini telah saya mulai sejak tahun 2015. Memasuki tahun ke 2018 benih kentang hasil riset akhirnya dapat diproduksi dan dipasarkan secara luas dengan bantuan Program Pengembangan Usaha Produk Inteektual Kampus (PPUPIK) dari Kemenristek. Adapun pada tahun 2021, UMM dapat memasarkan dua varietas bibit yaitu Granola Lembang, delegasi dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) Lembang dan varietas Granola kembang dari BPTP Jawa Timur,” ujar Syarif.
Lebih lanjut, Dosen Fakultas Petarnian dan Perternakan tersebut menjelaskan bahwa bibit kentang yang UMM produksi ini memiliki beberapa keunggulan, salah satunya adalah bebas dari virus. Hal ini mengingat pengembangan bibit dengan menggunakan teknologi kultur in vitro. Proses ini menghasilkan benih dalam bentuk planlet dan teknologi aeroponik untuk mendaptkan benih kentang dalam bentuk umbi generasi nol (G0). “Varietas Granola ini juga memiliki potensi produksi 30-50 ton/hektar bila dilakukan dengan teknik budidaya yang baik dan benar,” kata Syarif.
Saat ini UMM mampu memproduksi sebanyak 20.000 botol planlet melalui sistem pre-order. Untuk pemasarannya, kampus putih bekerjasama dengan jaringan alumni dan para petani bibit kentang di Jawa Timur. Syarif berkata dengan berbagai kemajuan yang diperoleh UMM dalam mengembangkan bibit kentang, membuktikan bahwa bibit-bibit yang UMM produksi memiliki kompetensi yang unggul.
“Saya tentu berharap kesadaran konsumen dalam menggunakan benih berkualitas semakin meningkat. Hal ini juga akan berdampak pada perkembangan industri benih, khususnya kentang. Selain itu saya juga berharap adanya produksi benih unggulan ini akan membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan bibit nasional,” pungkas Syarif. (syi/wil)
Shared:
Komentar