MAMPIR: Rektor UMM, Fauzan saat mengunjungi salah satu stan pameran kewirausahaan. (foto: Disty) |
HINGGA saat ini, pengangguran masih menjadi permasalahan di Indonesia. Dunia kerja belum bisa menampung seluruh lulusan perguruang tinggi. Akibatnya, masih banyak mahasiswa yang lulus tanpa memiliki pekerjaan tetap. Merespon hal tersebut, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Pengembangan Karir Mahasiswa dan Alumni (PKMA) menggelar pameran kewirausahaan ke-7 bagi mahasiswa dan alumni UMM (21/12).
Kepala Urusan PKMA, Dr Fien Zukfikaijah MM menjelaskan, jumlah pengangguran di Indonesia yang semakin meningkat menjadikan setiap orang harus berkompetisi untuk mendapat pekerjaan. Fien menyebutkan, paling tidak, pada 2016 sebanyak 7 juta pengangguran atau 5,5 persen masyarakat Indonesia yang menganggur. Jika setiap mahasiswa membuka usaha dengan memperkerjakan satu orang, maka paling tidak sudah mengurangi angka pengangguran. “Jika satu orang itu yang dibekerjakan itu memiliki keluarga, maka paling tidak satu usaha mahasiswa itu dapat menolong 1 keluarga,” jelas Fien rinci.
Tujuan utama diadakannya pameran ini adalah untuk mewadahi mahasiswa yang minat di bidang kewirausahaan dan juga alumni yang sudah memiliki usaha. Pada pameran kewirusahaan yang ke 7 itu, ada 30 stand yang berdiri dengan berbagai macam usaha dari kuliner, jasa, konveksi dan sebagainya.
Fien menjelaskan, pameran kewirausahaan adalah kegiatan yang rutin digelar setahun dua kali. Dengan adanya pameran ini, UMM berusaha memfasilitasi mahasiswa dan alumni dalam mengembangkan usahanya. “Setiap akhir bulan Juni dan Desember kami rutin menggelar pameran ini dengan membuka peluang pendaftaran yang lama. Guna menarik minat mahasiswa dan alumni yang mendaftar, PKMA juga menggratiskan seluruh biaya administrasinya,” jelas Fien.
Menurut data PKMA, bahkan hingga saat ini ada mahasiswa UMM yang memiliki usaha dengan omzet 30 juta per bulan. Fien menjelaskan, sampai tahun 2016 ada 380 usaha yang dimiliki mahasiswa dan alumni UMM. “Jumlah itu hanya yang terdata saja, masih banyak usaha mahasiswa dan alumni yang belum terdata oleh PKMA,” jelas dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMM itu.
Fien mengungkapkan, pameran kewirausahaan ini tidak hanya berhenti di pameran saja. Namun PKMA akan menindaklanjuti dengan mengikutsertakan usaha yang dimiliki mahasiswa ke tingkatan nasional atau yang lebih tinggi lagi. “Pemerintah menyediakan banyak kompetisi wirausaha hingga saat ini, dan ini merupakan peluang yang sangat bagus buat wirausahawan muda UMM untuk berkompetisi,” ungkap Fien saat pameran berlangsung.
Kedepannya, PKMA memiliki targetan untuk menciptakan mahasiswa yang memiliki usaha minimal 2,5 persen. Begitu pula dengan alumni, Fien mengharapkan, jumlah alumni yang memiliki usaha minimal 2,5 persen. “Dengan targetan itu, paling tidak UMM bisa mengurangi angka pengangguran di Indonesia,” jelasnya lebih lanjut.
Rektor UMM, Fauzan menyebutkan, pameran kewirausahaaan ini kedepannya akan di gelar dengan skala yang lebih besar dan jangka waktu pamerannya juga lebih lama. “Teruslah berinovasi dan jadikan usaha kalian bagian dari kehidupan mahasiswa,” pesan Fauzan. (jal/han)