Tarian Khas China ikut dimainkan oleh dosen pertukaran asal Spanyol, Juan Antonio. |
SEBANYAK 20 mahasiswa asal Tiongkok, yaitu dari Tongren University, baru saja menyelesaikan masa studinya di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama satu semester melalui program kredit transfer pada Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Melepas para mahasiswa yang akan kembali ke negara asalnya itu, UMM menggelar seremonial perpisahan, Farewell for Academic Exchange, Sabtu (14/1) di Ruang Sidang Senat (RSS) UMM.
Selain 20 mahasiswa Tiongkok itu, gelaran tersebut sekaligus melepas 1 staf International Relations Office (IRO) dari Universidad de Murcia Spain, Juan Antonio yang mendapatkan grant dari Erasmus+. Sebaliknya, UMM melalui IRO juga telah mengirimkan staff-nya dengan grant yang sama ke beberapa negara di Eropa. Terakhir, Very Kurnia Aditama dan Lailatul Rif’ah, mengikuti program tersebut di University of Crete, Yunani. Beberapa dosen, mahasiswa, dan staf UMM juga akan menyusul ke Eropa melalui program yang dibiayai Uni Eropa tersebut.
Kuliah selama satu semester meninggalkan kesan mendalam bagi ke-20 mahasiswa Tiongkok. Seperti diungkapkan salah satu peserta exchange, Rooster Jie. Menurutnya, keramahan dari mahasiswa dan dosen membuatnya betah belajar di UMM. “Selain itu, saya juga suka dengan keindahan danau yang dimiliki UMM. Meskipun di Universitas Tongren juga ada danau, tapi tidak seindah danau UMM, apalagi ada air mancurnya,” kata pria yang akrab dipanggil Jie ini.
Senada dengan Jie, staf asal Spanyol, Juan Antonio mengaku sedih harus meninggalkan UMM. baginya pengalaman tersebut begitu membekas di hatinya. “Hari ini merupakan hari yang membuat sedih bagi saya karena saya harus meninggalkan negara yang sangat indah, orang-orang yang ramah, dan kampus yang sangat bagus ini,” aku Juan.
Di sisi lain, Juan mengaku sangat senang dapat berada di UMM karena merasa berada di rumah sendiri. “Perlu kalian tahu, bahwa kalian semua akan selalu menjadi bagian dari hati saya. Kalian semua telah membagi informasi yang saya perlukan selama saya di sini. Saya tidak dapat berkata apa-apa selain berterimakasih. I Love UMM,” seru Juan menutup pidatonya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si berharap, kerjasama yang selama ini telah dibangun dengan Tiongkok, baik melalui program pertukaran pelajar maupun program-program akademik, salah satunya kursus bahasa Mandarin yang tengah berjalan di China Corner di perpustakaan UMM, dapat berlanjut.
Acara ditutup dengan gelaran seni yang dipersembahkan 20 mahasiswa asal Tiongkok. Lewat pakaian tradisional khas Negeri Tirai Bambu itu menampilkan Bamboo Dance yang merupakan tarian tradisional suku Zhuang di Tiongkok yang hampir serupa dengan tarian Suku Dayak di Kalimantan. Syamsul Arifin beserta Juan Antonio juga ikut memeriahkan dengan turut menari bersama mahasisa Tiongkok tersebut. (can/han)