Pelaksanaan MoU UMM dengan St. Petersburg State University. (Foto: Haqi Humas) |
Internasionalisasi menjadi bentuk pengembangan suatu insititusi pendidikan. Hal tersebut juga dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah malang (UMM). Terbaru, Kampus Putih menjalin kerjasama dengan St. Petersburg State University, Rusia. Adapun MoU ini telah dilaksanakan pada 2 November 2022 lalu dengan menandatangani memorandum of agreement (MoU).
Roman Romanov selaku kepala Kantor Bilateral Rusia untuk Indonesia di Jakarta menjelaskan bahwa kerjasama antara UMM dan St. Petersburg State University ini menjadi titik untuk memperkuat hubungan bilateral Rusia dan Indonesia. Menurutnya, aspek pendidikan memang seharusnya sudah dikembangkan di antara keduanya.
Ia menjelaskan bahwa Rusia Center of Science and Culutre di Jakarta sudah ada sejak era soviet tahun 1965. Di pusat studi tersebut, tersedia kursus bahasa Rusia dan juga pengenalan budaya. Selain itu, ada sekitar 260 pemuda-pemudi Indonesia yang kini menimba ilmu menjadi mahasiswa di berbagai kampus Rusia.
Baca juga: FK UMM Beri Edukasi Anatomi lewat Amygdala
“Kebanyakan tertarik pada jurusan ilmu teknologu komputer dan teknik nuklir. Maka, saya rasa kerjasama ini juga bisa mengembangkan ilmu pengetahuan sekaligus menciptakan inovasi baru. Semoga UMM dan St. Petersburg State University dapat saling membantu agar tujuan masing-masing bisa tercapai,” ucapnya.
Sementara itu, H. E. Mr. Jose Antonio Morato Tavares selaku Duta Besar Indonesia untuk Rusia mengatakan bahwa ini menjadi langkah baru dalam bidang riset dan teknologi bagi kedua negara. Pun dengan upaya melaksanakan program pembelajaran mahasiswa dan dosen. Baik dalam kemampuan analisis maupun joint research. Ia juga yakin bahwa kolaborasi ini memiliki peluang besar dalam mengembangkan teknologi serta proses pertukaran budaya melalui institusi pendidikan.
Baca juga: Student Day UMM 2022: Bangun Suasana Belajar dan Kompetisi yang Menyenangkan
“MoU ini harus memiliki komitmen yang kuat agar bisa memberikan dampak yang dapat dirasakan masyarakat internasional. Kedubes Indonesia untuk Rusia juga akan selalu siap memfasilitasi secara penuh kerjasama UMM dengan St. Petersburg State University ini,” ujanya.
Di sisi lain, Wakil Rektor I UMM Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si menjelaskan bahwa MoU ini menjadi awal yang bagus. Apalagi Kampus Putih UMM memiliki program unggulan yang disebut dengan Center of Excellence (CoE). Inovasi ini berupaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang sanggup bersaing di kompetisi global.
“Maka, saya kira akan ada banyak aspek yang bisa dikoneksikan dan dikolaborasikan. Tentu saja semata-mata untuk kebermanfaatan bersama,” tegasnya.
Hal tak jauh berbeda juga disampaikan Sergey Andryushin, perwakilan dari St. Petersburg State University. Ia menilai bahwa kerjasama dengan UMM ini menjadi langkah membuka jaringan dengan universitas di Asia, khususnya Asia Tenggara. Ia ingin, MoU ini tidak hanya menjadi coretan kertas saja, tapi juga menjadi komitmen kuat untuk melaksankan program nyata.
“Mungkin bisa dilakukan pertukaran pelajar, penelitian bersama, konferensi intenasional, dan sederet lainnya. Maka, keseriusan kedua belah pihak dalam membangun dan menjaga kerjasama sangat diperlukan,” pungkas Sergey. (haq/wil)