Foto: Humas UMM/Rino |
UNIVERSITAS Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi runner up perguruan tinggi swasta (PTS) terbaik se-Indonesia. Pemeringkatan ini berdasarkan versi lembaga pemeringkat 4 International College & Universitas (4ICU) tahun 2020 yang dirilis awal Agustus lalu. 4ICU adalah suatu search engine dan direktori yang melakukan penilaian berdasarkan kepopuleran situs yang dimiliki oleh 11.000 perguruan tinggi di seluruh dunia yang telah terakreditasi dan tersebar dalam 200 negara.
Seperti yang tertera di laman 4icu.org, Kampus Putih UMM berada di posisi kedua setelah Universitas Bina Nusantara di posisi pertama, dan posisi ke-14 untuk pemeringkatan 600an perguruan tinggi negeri dan swasta Indonesia yang di-ranking. Menyusul PTS lainnya di posisi 15 ada Universitas Muhammadiyah Surakarta dan di posisi 17 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Peringkat ini sekaligus mengukuhkan UMM sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah terbaik se-Indonesia.
Ada tiga kriteria utama sebuah perguruan tinggi dapat diikutsertakan dalam penilaian 4ICU. Pertama, terakreditasi oleh badan akreditasi nasional atau daerah setempat. Misalnya, di Indonesia oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Sementara, perguruan tinggi yang belum terakreditasi tak masuk dalam kriteria penilaian 4ICU.
Baca juga: Diskursus Pancasila Musti Dihidupkan secara Proporsional dan Kontekstual
Kedua, perguruan tinggi yang menyediakan pendidikan tingkat Strata 1 (sarjana) dan/atau Pascasarjana, baik tingkat Master (S2) atau Doktoral (S3). Dengan demikian, lembaga pendidikan yang hanya menyediakan pendidikan vokasi, pendidikan berbasis militer, kelas-kelas seminar, dan sebagainya tidak dilibatkan dalam penilaian 4ICU.
Terakhir, perguruan tinggi yang dinilai menerapkan sistem pendidikan secara langsung dengan bertatap muka, atau lebih dikenal sebagai sistem tradisional, format pendidikan di kelas yang mempertemukan dosen dan mahasiswanya. Artinya, proses pembelajaran dilakukan secara offline dengan fasilitas-fasilitas gedung sebagai sarana pertemuannya.
Sementara, metodologi pemeringkatan universitas terbaik verisi 4ICU dilakukan menggunakan uniRank University Ranking yang sudah terdaftar sebagai Global University Ranking oleh IREG Observatory on Academic Ranking and Excellence. Penilaian didasarkan sistem algoritma 5 website yang dianggap netral dan independen yakni: Moz Domain Authority, Alexa Global Rank, SimilarWeb Global Rank, Majestic Reffering Domains, Majestic Trust Flow.
Data yang digunakan untuk pemeringkatan diambil dari pekan yang sama untuk meminimalisasi fluktuasi yang ada dan memaksimalkan pembandingan. Selanjutnya, dilakukan penyaringan sebelum masuk proses komputasi untuk mendeteksi adanya outlier dalam data mentah.
Baca juga: Lab Experimental Farm Beri Solusi Berkurban di Tengah Pandemi
Menanggapi pemeringkatan ini, Wakil Rektor I UMM Bidang Akademik dan Pengembangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si. mengatakan, pemeringkatan tersebut merupakan apresiasi atas hasil kerja sivitas akademika UMM dalam memanfaatkan teknologi informasi di bidang pendidikan, pengajaran dan riset.
“UMM terus berupaya meningkatkan kualitas dalam semua aspek yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan. Termasuk ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki serta kegiatan kemahasiswaan. UMM juga terus memperkuat kepranataan dan kelembagaan penjaminan mutu yang menjamin kepastian pelaksanaan siklus penjaminan mutu yang meliputi: Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Pengembangan (PPEPP),” ungkap Syamsul, Selasa (4/8).
Selain itu, UMM juga dipercaya sebagai pelaksana program Perguruan Tinggi Asuh (PT-Asuh). Mandat ini sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Republik Indonesia tentang Perguruan Tinggi Pelaksana Program Penjaminan Mutu.
Baca juga: Berdayakan Masyarakat Parangargo Lewat Budidaya Ikan Sistem Biona
Usaha lainnya, UMM terus mengupayakan rekognisi internasional. Saat ini sudah ada beberapa program studi yang telah memperoleh sertifikasi AUN QA dan beberapa sertifikasi dan akreditasi internasional lain. Misalnya program studi Teknik Industri Fakultas Teknik yang baru saja memperoleh akreditasi bertaraf internasional dari Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE).
UMM juga terus berusaha memperkuat aktifitas pendidikan lainnya. Salah satunya dengan memberikan tambahan kompetensi bagi para alumninya. Misalnya, di UMM telah ada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Dari lembaga ini, alumni UMM mendapatkan sertifikasi kompetensi dalam skala tertentu. Tentu setelah melalui proses pelatihan dan uji kompetensi.
“Sudah saatnya UMM untuk melakukan internasionalisasi bersama perguruan tinggi kelas dunia melalui sertifikasi dan akreditasi internasional,” ungkap Koordinator Asisten Rektor UMM Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes. (can)