Foto: Rino/Humas UMM |
DIREKTORAT Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) baru-baru ini telah melaksanakan penilaian proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang Tahun 2020. Dalam pengumuman penilaian itu, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi runner up Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memperoleh pendanaan terbanyak se-Indonesia yakni 55 proposal.
Dari tahun ke tahun, proposal PKM mahasiswa UMM yang mendapat pendanaan selalu mengalami kenaikan signifikan. Tahun 2020 ini, menjadi salah satu raihan terbaik bagi UMM. Koordinator Percepatan Prestasi Mahasiswa di Bidang Penalaran, Ir. Henik Sukorini, M.P., Ph.D. menyatakan, raihan terbanyak ini merupakan hasil evaluasi tahun ke tahun dari jumlah proposal PKM yang didanai. Diakui Henik, kesalahan yang umumnya dilakukan mahasiswanya adalah terkait kelengkapan administrasi.
“Oleh karena itu, agar kesalahan tidak terulang, tim PKM universitas berkoordinasi dengan tim penalaran di masing-masing fakultas. Kami bekali para tim penalaran fakultas untuk melakukan pendampingan kepada mahasiswa untuk menekankan pentingnya menaati kelengkapan administrasi. Sehingga tidak salah lagi. Alhamdulillah, mahasiswa kami tahun ini mendapat pendanaan PKM sebesar 268 juta rupiah untuk 55 proposal,” kata Henik yang juga Wakil Dekan III Fakultas Pertanian-Peternakan, (6/8).
Baca juga: UTBK Camaba Kedokteran dan FIKES Diikuti Ribuan Peserta
Upaya lainnya adalah mendorong dosen agar menaruh perhatian agar proposal-proposal yang diajukan mahasiswanya adalah judul-judul yang kreatif. Bagi mahasiswa yang proposalnya didanai juga diberi penghargaan berupa ekuivalensi atau penyetaraan nilai. Misalnya yang lolos di PKM bidang Penelitian Eksakta (PE) bisa diekuivalensikan menjadi tugas akhir kuliah. Bidang PKM lainnya, seperti PKM bidang Pengabdian kepada Masyarakat yang lolos didanai, bisa diekuivalensikan dengan KKN.
Salah satu penerima pendanaan PKM misalnya Fakhira Mulyani Putri mengkat judul “Beras Analog Kaya Antioksidan dari Labu Kuning dan Pati Garut Termodifikasi serta Potensinya untuk Mengobati Penyakit Diabetes Militus”. Ada juga karya Nadia Apriola Susanto melalui judul “Quran Script Fading Record: Inovasi Pembelajaran Berbasis Ayat Alquran melalui Metode Script Fading sebagai Intervensi Perilaku Agresi Anak Autis”. Masing-masing mendapat pendanaan proposal sebesar lima juta rupiah.
“Kita memang mengupayakan betul agar mahasiswa bisa mendapatkan pendanaan ini. Tak berhenti di situ, tentu kami berharap mahasiswa kami bisa lolos sebagai peserta bahkan menjadi juara di PIMNAS. Kita persiapkan program PKM ini sangat matang dengan melakukan pendampingan kepada mahasiswa secara intensif. Pendanaan ini menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan proses pembelajaran dan kegiatan kemahasiswaan di UMM,” ujar Wakil Rektor III UMM, Dr. Nur Subeki, ST, MT. (can)