SEJALAN dengan surat edaran Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 06/EDR/I.0/2020 tentang tuntunan Ibadah Puasa Arafah, Idul Adha, Kurban, dan Protokol Ibadah Kurban pada Masa pandemi Covid 19, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendistribusikan bantuan kurban berupa uang tunai seharga satu ekor kambing.
“Sehubungan dengan situasi pandemi ini dan sebagaimana Surat Edaran PP. Muhammadiyah No. 06 tahun 2020, UMM di Idul Adha tahun ini tidak membentuk panitia sebagaimana biasanya, hanya ada panitia kecil. Nah, panitia kecil ini untuk mengelola dana-dana yang memang sudah ada,” ujar Zakarija Achmat, S.Psi, . M.Si selaku ketua panitia kecil.
Dilanjutkan oleh pria yang akrab disapa Pak Jek ini bahwa, dari dana-dana yang masuk itu setidaknya terkumpul dana sekitar Rp 73 juta, lalu ada juga sumbangan pribadi dan dari baitul mal sebanyak Rp 50 juta, yang kemudian disebarkan ke sekolah-sekolah Muhammadiyah yang terdampak covid.
“Jadi sasaran kita terutama di TK-TK di Kota Malang dan Kota Batu. Sekolah-sekolah itu tidak hanya TK tapi ada SD yang mengajukan, kemudian ada yang SMP. Tetapi kita tidak hanya terbatas di itu saja, ada yang kita sumbangkan ke masjid kemudian mushola atas nama pimpinan cabang muhammadiyah,” sambungnya saat ditemui. Selasa (28/7).
Baca juga: Sulistyawati Lulus Doktor Pertanian UMM Berkat Teliti Genotipe Sorgum
Hingga saat ini total pengajuan/permohonan yang sudah masuk ke UMM sebanyak 31 pengajuan, mulai dari sekolah-sekolah Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA), Kelompok Bermain, PAUD, SD, hingga SMP.
“Kita bahkan sudah memesan waktu itu karena belum dipahami secara baik, sehingga ada 15 ekor kambing yang sudah kita pesan dan sudah kita bayar. Dan itu kita bagikan kepada sasaran-sasaran yang sudah kita tetapkan. Lalu yang lain berupa uang tunai yang tadi masing-masing seharga dengan kambing yaitu 3 juta rupiah,” jelas pria yang juga dosen Psikologi UMM ini.
“Dengan situasi yang seperti saat ini kan banyak sekolah-sekolah yang muridnya saja tidak datang dan orang tuanya juga terdampak. Dan kemungkinan sebagai sekolah swasta, bayar sppnya juga lagi seret dan sebagainya. Nah ini kan perlu kita perhatikan sekolah-sekolah ini. Termasuk guru-guru, karena situasi seperti itu kan tentu tidak bisa menyelenggarakan kurban. Nah itu kita bantu,” pungkasnya. (riz/can)