Diskusi dilakukan secara berseri. (Gambar: Istimewa) |
Untuk memberikan inspirasi pada mahasiswa dan calon mahasiswa tentang gambaran dunia pekerjaan di dunia teknik permesinan, pada 30 April 2020 Program Studi (Prodi) Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menghadirkan langsung Senior Manager HRD PT. Barata Doni Tri Prasetio, S.Psi dan HCPO PT Pindad John Salale C.O serta Wakil Rektor 3 UMM Dr. Nur Subeki, ST., MT. dalam agenda Inspirasi Teknologi Rekayasa melalui Zoom (INTERMEZO) seri 2 .
John Salale dan Doni Tri Prasetio menjelaskan secara lebih detail tentang persyaratan bagi peserta mahasiswa Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) baik di PT Barata maupun Di PT Pindad. Di antaranya mahasiswa dapat menambah relasi, mengetahui karir dan pekerjaan yang sesuai, mempraktekkan ilmu yang didapat, dan tentu dapat meningkatkan kualitas diri mahasiswa.
Untuk bisa sebagai peserta PMMB mahasiswa harus memenuhi syarat secara akademik dan lulus test kesehatan. Selama melakukan magang di PT Pindad dan PT. Barata memiliki hak yang sama sebagaima nama karyawan tetap.
Baca juga: Kisah Alumni UMM Jalani Ramadan di Amerika
Untuk lebih menginspirasi lagi, pada tanggal 14 Mei 2020 Prodi Teknik Mesin UMM menghadirkan pemateri dari PT INKA Hana Dita Puspita (Senior manager Pengembangan SDM dan Diklat) dan M. Evan Wiryawan (Senior Manager Desain Mekanik).
Pada kesempatan pertama yaitu Hanna Dita menjelaskan manfaat dari mahasiswa yang mengikuti program PMMB, khusunya di PT INKA. Yaitu mahasiswa dapat menambah relasi, mengetahui karir dan pekerjaan yang sesuai, mempraktekkan ilmu yang didapat, dan tentu dapat meningkatkan kualitas diri mahasiswa. Program PMMB ini dapat diikuti oleh mahasiswa dengan cara mendaftar melaui Universitas maupun FHCi, maupun dengan cara daftar secara mandiri. Fasilitas yang akan didapat adalah uang saku dan juga sertifikat industri. Sedangkan untuk jangka waktunya adalah selama 6 bulan.
Yang harus menjadi perhatian bagi calon mahasiswa yang ikut magang di PT INKA ini adalah bahwa mahasiswa tersebut harus mempersiapkan proposal yang akan diajukan pada PMMB tersebut. Setelah itu pelamar akan menunggu hasil pengumuman dari perusahaan. “Pelaksanaan PMMB di PT INKA berjalan selama minimal 6 bulan, baik itu In class training maupun praktek pada bidang masing-masing yang sesuai. Setelah selesai pelaksanaan akan diadakan uji kompetensi sevagai syarat akhir untuk mendapatkan sertifikat kompetensi,” ungkap Hanna.
Baca juga: Berkebun di Rumah, Langkah Mudah Tingkatkan Kemandirian Pangan
Selanjutnya M. Evan Wiryawan menjelaskan betapa pentingnya penguasaan desain dan analisis baik dalam pembuatan kendaraan, pesawat, pabrik industri, peralatan dan mesin industri dan lain sebagainya. Teknik mesin biasanya terdiri dari: Perancangan Mekanik dan Konstruksi, Proses Manufaktur dan Sistem Produksi, Konversi energi dan Ilmu Bahan/ Metalurgi.
Lebih lanjut Evan menjelaskan di era moderen ini penggunakan bantuan software yang sering digunakan seperti MATLAB (Matrix Laboratory), 2. Mechanical Desktop merupakan program CAD (Computer Aided Design), ANSYS mechanical, Solidwork, ANSYS (Design Modeler, Profesional, DesignSpace dan Knowledge Manager), Mechanical Toolbox, Steam, Gas Dynamics Software, CATIA dan lainnya di dunia industri.
Bahkan dalam urainnya Ivan menjelaskan bahwa banyak peluang untuk jurusan Teknik Mesin dalam pandemi covid-19 yang bisa dilakukan kajian bersama antara industri, dosen dan mahasiswa bisa dilakukan di industri atau di kampus. Artinya di masa pandemic covid-19 ini PKN bisa dilakukan secara online seperti menganalis menggunakan software.
Baca juga: UMM Apresiasi Dosen dan Karyawan Berprestasi
UMM terus berupaya memperbanyak mitra industri sebagai wadah pengayaan wawasan dan keterampilan dalam mempersiapkan mahasiswa masuk ke dunia kerja. “Ada setidaknya 142 perusahaan di bawah naungan BUMN yang siap menyerap mahasiswa magang dari UMM,” kata Wakil Rektor 3 UMM Dr. Nur Subeki, ST., MT.
Program ini sejalan program Pemerintah bahwa BUMN punya andil besar dalam pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. “Salah satu cara yang ditempuh adalah mendekatkan dunia pendidikan, sekolah dan perguruan tinggi dengan industri,” tandas Nur Subeki. (can)