Suasana workshop jurnal internasional (Foto: Syifa/Humas) |
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) senantiasa mengembangkan literasi para sivitas akademikanya. Tidak terkecuali para dosen yang diberi materi mengenai penulisan jurnal internasional. Hal tersebut juga dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan Publikasi Ilmiah (LPPI) melalui Workshop Penulisan Artikel Jurnal Internasional Bereputasi. Adapun kegiatan ini digelar secara berkala dengan kluster pertama diadakan pada Kamis (18/11) lalu di Aula Ruang Sidang Senat.
Ketua panitia, Dr. Fardini Sabilah, S.Pd., M.Pd, mengatakan bahwa workshop ini bertujuan mendorong para dosen untuk menangkap peluang dalam pengiriman naskah jurnal. Begitupun dengan penerimaan naskah oleh lembaga jurnal internasional bereputasi. Lebih lanjut, Fardini sapaan akrabnya, mengatakan bahwa untuk membantu masing-masing bidang secara mendalam workshop ini dibagi menjadi empat kloter.
“Salah satu hal penting ketika mengirimkan artikel ilmiah adalah metode analisis datanya. Masing-masing penelitian maupun bidang mempunyai metode yang berbeda. Oleh karena itu, kami membuka empat kloter workshop dengan sembilan pemateri yang berbeda. Para dosen dibebaskan untuk mengikuti workshop sesuai dengan kebutuhannya,” ujar Ketua LPPI tersebut.
Antusiasme para dosen UMM sangat tinggi terhadap agenda workshop ini. Fardini mengatakan bahwa workshop ini panitia membatasi jumlah peserta menjadi 25 dosen karena pandemi. Namun karena peserta melebihi target, akhirnya jumlah peserta ditambah menjadi 30 peserta per sesi.
“Saya tentu berharap workshop ini dapat membantu penulisan artikel ilmiah para dosen ke jurnal bereputasi internasional. Selain itu saya juga ingin kedepannya ada peningkatan yang signifikan dari publikasi ilmiah para dosen UMM. Tidak hanya dari segi kuantitas tapi juga kualitasnya,” tutur Dosen Pendidikan Bahasa Inggris itu.
Di sisi lain, salah satu peserta workshop, Tinuk Dwi Cahyani, SH., S.HI., M.Hum, mengatakan bahwa workshop ini dinilai sangat membantu. Terutama dalam dalam pengerjaan disertasi pendidikan strata tiganya. Tinuk, sapaan akrabnya melanjutkan bahwa dengan adanya kloter-kloter dalam workshop, para peserta memiliki kebebasan untuk memilih kelas yang ingin diikuti. Begitupun dengan kemudahan untuk memilih materi sesuai kebutuhan masing-masing.
“Wokshop ini benar-benar memberi banyak inspirasi dan wawasan baru. Tidak hanya bagi saya, tapi juga teman-teman dosen lainya dalam menulis jurnal. Lebih khusus saya yang sedang mengerjakan disertasi. Ada banyak ilmu dan strategi dalam menulis jurnal internasional berakreditasi yang baru saya ketahui di sini. Semoga budaya akademis seperti ini terus berlanjut dan berkembang di Kampus Putih UMM,” pungkas Dosen Hukum Pidana tersebut. (syi/wil)