Bukber UMM bersama para awak media di Rayz Hotel UMM. (Foto: Yafi Humas) |
Dalam rangka menjalin silaturahmi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengundang para awak media dan melangsungkan pengajian menjelang magrib serta berbuka bersama pada Selasa (19/4) lalu. Tidak hanya menyajikan kajian Islami menjelang berbuka, para tamu juga disuguhi dengan santapan menarik serta pemandangan indah dari Rooftop Rayz Hotel.
Dr. Nurbani Yusuf, M.Si yang didapuk sebagai pemateri mengingatkan akan pentingnya kejujuran dalam mengemban pekerjaan, utamanya wartawan dan jurnalis. Menurutnya, pekerjaan yang bersinggungan dengan media memiliki tantangan tersendiri, bahkan bisa diibaratkan berada antara surga dan neraka. Apa yang diberitakan bisa jadi sebagian dari ghibah, atau malah menjadi sebuah fitnah.
Beberapa kisah sahabat dan sufi berkaitan dengan penyebaran informasi disampaikan oleh Nurbani, panggilan akrabnya. Salah satunya cerita tentang seorang qodhi bernama Nasruddin. Ia diberitakan telah melakukan korupsi yang banyak di Baghdad. Hingga membuatnya harus mengundurkan diri. Menariknya, dua tahun setelah kemundurannya, Nasruddin dinyatakan bersih dan tidak bersalah.
“Kemudian seseorang yang sebelumnya memberitakan korupsinya merasa bersalah dan berinisiatif untuk meminta maaf. Nasruddin berkata bahwa ia tentu akan memaafkannya, namun dengan satu syarat. Ia meminta orang tadi untuk membawa satu karung tepung esok hari,” tutur Dosen UMM tersebut.
Lebih lanjut, hari yang ditunggu pun tiba diiringi dengan angin yang cukup kencang. Lalu Nasruddin meminta orang tadi untuk mengangkat tepung dan mengangkatnya ke langit hingga terbawa angin. Begitu terus hingga satu karung tepung itu terkuras habis. Kemudian Nasruddin berkata “Aku akan memaafkan salahmu, asal kamu bisa mengambil bersih tepung yang sudah tertiup angin tadi”.
“Dari sini dapat kita lihat bahwa menyebarkan informasi yang tidak benar memiliki konsekuensi. Jika dosa syirik hubungannya hanya kepada Allah, tidak dengan bergosip maupun fitnah yang harus meminta penghalalan dan maaf dari orang lain. Maka perlu adanya kehati-hatian agar bisa menjalankan pekerjaan sebagai jurnalis,” tegas Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Agropolitan TV (ATV).
Sementara itu, Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMM Drs. Wakidi berharap kerja sama yang sudah dibangun bisa diperkuat dengan berbagai langkah. Sehingga masing-masing cita-cita dapat tercapai dengan baik. Begitupun dengan kemajuan kemajuan Indonesia yang pasti diharapkan oleh semua pihak.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ir. Suyatno, M.Si. selaku Kepala Biro Informasi dan Komunikasi UMM. Ia mengatakan bahwa buka bersama media menjadi salah satu agenda rutin yang selalu Kampus Putih lakukan. Menurutnya, kedua belah pihak saling membutuhkan. Apalagi media juga menjadi salah satu aspek penting dalam perjalanan panjang UMM.
“Semoga kita semua bisa terus bekerja sama dan menjalin silaturahmi dengan lebih erat lagi. Memberikan yang terbaik di bidang masing-masing serta membantu satu sama lain,” tambah Suyatno. (wil)