Usai penandatangan nota kesepemahaman. (Foto: Chandra/Humas) |
REKTOR Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr. Fauzan, M.Pd., Sabtu (10/10) menandatangani nota kesepemahaman (MoU) dengan Direktur Utama PT. Intelegensia Grahatama sebagai pengelola area Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kabupaten Malang. Agenda ini dilakukan sekaligus penandatanganan nota kesepemahaman antara KEK Singhasari dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) di Museum Singhasari, Kabupaten Malang. Disaksikan langsung Wikan Sakarinto, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud.
Dalam MoU tersebut setidaknya memuat sejumlah kesepakatan kerjasama. Keduanya sepakat dalam penyelenggaraan kolaborasi riset dan pengembangan sumber daya; penyelenggaraan kegiatan ilmiah, kajian ilmiah, seminar, dan lokakarya; peningkatan dan pengembangan kompetensi, sumber daya manusia, baik dosen, tenaga kependidikan serta pelaksanaan sertifikasi keahlian; pengembangan kurikulum yang berbasis industry dan berstandar global; pengembangan infrastruktur dan fasilitas perkuliahan, serta; penyaluran tanaga kerja terampil dan kompeten ke dunia usaha.
David Santoso selaku Direktur Utama PT. Intelegensia Grahatama menjelaskan, selain KEK Singhasari akan menjadi pusat wisatawan di Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Konsep Kawasan ini juga akan mengembangkan platform economic digital. “Maka dari itu Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari diproyeksikan menjadi sinergis antara pengembangan pariwisata dengan ekonomi digital. KEK Singhasari diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp.11,92T dan diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 6.863 tenaga kerja hingga tahun 2030,” terang David.
Baca juga: Gagasan SAPA KEMENLU Menangi LKTI Nasional
“Di wilayah yang juga dijadikan education district ini, diharapkan dapat menghasilkan sumberdaya manusia yang unggul yang bisa melayani entah di industri yang ada di KEK Singhasari, maupun bisa didiseminasi ke luar. Itu harapan kami. Insya Allah, pendidikan yang unggul akan menjadi senjata dan modal utama KEK pengembangan teknologi ini agar bisa moncer sesuai arahan presiden tentang transformasi digital,” kata David dalam agenda yang juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT. serta Sjaichul Ghulam selaku Pjs Bupati Kabupaten Malang.
Kerjasama UMM dengan KEK Singhasari juga dalam rangka memperkuat Pendidikan Vokasi yang dimiliki UMM. Daripada itu, Rektor UMM dalam penjelasannya mengungkapkan, kerjasama ini dinilainya merupakan langkah strategis untuk memperkuat penyiapan sumber daya manusia terkualifikasi serta handal yang terhubung serta sesuai dengan kebutuhan industri. Hal ini sejalan dengan kebijakan yang dikembangkan Kemendikbud untuk meningkatkan relevansi pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia kerja, dunia usaha serta dunia industri khususnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. menjelaskan, pendidikan vokasi di Indonesia kerap terjebak pada capaian adminsitrasi semata. Padahal, luaran dari Pendidikan Vokasi itu sendiri adalah produk. “Buat apa akreditasinya A, kalau tidak link and match dengan industri. Seringkali industri mengeluh kepada kami, karena fokus pendidikan vokasi kita masih di kognisi. Selain kecerdasan kognisi, industri itu juga butuh soft skill. Bagaimana agar lulusan pendidikan vokasi punya jiwa kepemimpinan, kuat mental, serta kuat konsep,” tandas Wikan. (can)