Sharing akademik antara pimpinan FH Universitas Islam Riau dan pimpinan UMM. Foto: Distya/Humas |
SEBAGAI salah satu universitas jujukan tata kelola perguruan tinggi yang baik, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) banyak mendapat kunjungan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kamis (12/1), UMM kembali mendapat kunjungan dari pimpinan Fakultas Hukum, Universitas Islam Riau (UIR). Rombongan yang terdiri dari dosen dan staf fakultas tersebut dimaksudkan mempelajari tata kelola universitas, khususnya penjaminan mutu akademik.
Kepala Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA), Prof. Dr. Noor Harini, MS menyambut baik kedatangan rombongan salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terkemuka tersebut. Dijelaskan Noor, Salah satu aktivitas BKMA UMM ialah audit mutu akademik internal (AMAI) dan evaluasi standar yang saat ini telah memanfaatkan sistem informasi manajemen mutu akademik (SIMUTU), sehingga mampu mengevaluasi serta meningkatkan 13 standar turunan secara online di setiap semester.
“Seluruh mekanisme yang dijalankan UMM dalam pengelolaan penjaminan mutu akademik sesuai dengan kaidah Kaizen, yakni continuous quality improvement (peningkatan mutu berkelanjutan, Red.). Hasil audit dan evaluasi dilaporkan secara berkala ke pimpinan universutas," terang Noor.
Di setiap aktivitasnya, lanjut Noor, BKMA didukung gugus kendali mutu akademik yakni Komisi Kendali Mutu Akademik (KKMA) di tingkat Fakultas dan Tim Koordinasi Kegiatan Akademik (TKKA) di tingkat program studi.
Lebih jauh Noor menjelaskan, BKMA juga melaksanakan fungsi pelayanan dalam bidang training seperti penyelenggaraan pelatihan Peningkatan Keterampilan Teknik Instruksional (PEKERTI) dan pelatihan Applied Approach (AA), memberikan konsultasi, pendampingan dan kerjasama di bidang kendali mutu akademik di lingkup internal UMM serta dapat beraktivitas di tingkat eksternal atas persetujuan pimpinan universitas.
Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Hukum UIR, Prof. Syafrinaldi menerangkan, beberbeda dengan UMM, di UIR tata kelola penjaminan mutu akademik dikonsentrasikan di masing-masing fakultas.
“Meski lahir 2 tahun lebih dulu dari UMM, UIR masih butuh banyak belajar dari universitas swasta lainnya seperti UMM dalam pengelolaan perguruan tinggi, khususnya dalam hal penjaminan mutu akademik. Semoga ilmu yang diperoleh dapat diterapkan di UIR, lebih khusus di Fakultas Hukum,” pungkas Syafrinaldi saat menutup lawatannya ke UMM. (can/han)