Rombongan UMK berfoto bersama jajaran rektorat UMM. (Foto: Zaki/Humas) |
UNIVERSITAS Muhammadiyah Malang (UMM) menerima lawatan Universiti Malaysia Kelantan (UMK), Jum’at (29/3). Diterima langsung Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd., UMK membawa tujuh jajaran fungsional universitas. Diantaranya hadir Wakil Rektor bidang Akademik dan Hubungan Internasional, Prof. Dr. Mohd Rafi Bin Yacob.
Dalam kedatangannya ke Kampus Putih, UMK ingin belajar pengelolaan perguruan tinggi dan amal usaha milik UMM. Mengingat UMM sudah 55 tahun berdiri dan menjadi kampus mandiri yang terus berupaya mengembangkan berbagai amal usaha. Tujuannya untuk memperkecil biaya operasional yang dibebankan kepada mahasiswa.
“Kami ingin belajar upaya-upaya UMM dalam mengembangkan perguruan tinggi yang sudah 55 tahun berdiri ini,” ungkap Rafi. Saat ini, sambungnya, UMK masih berusia 12 tahun dan masih ingin belajar dengan perguruan-perguruan tinggi sukses lainnya. Menurutnya, relasi dengan instansi lain perlu dibangun dengan baik.
Amal usaha yang dimiliki diantaranya RS UMM, bengkel motor dan mobil Rinjani , SPBU, UMM Farm, UMM dome, Klinik Surya Medika Sumbawa, Taman Rekreasi Sengkaling UMM, Kapak Garden Hotel dan Race Hotel. Hotel Kapal menjadi salah satu amal usaha terbaru UMM untuk kebutuhan para wisatawan.
Baca juga: Aksi Terorisme di New Zealand, Dosen UMM: Islam adalah Jalan Keselamatan
Disamping itu, UMK juga ingin bekerjasama di bidang kewirausahaan. Terlebih UMM telah membangun iklim kewirausahaan di kalangan mahasiswa. “Kami ingin mempertemukan mahasiswa UMM dengan UMK dalam forum diskusi kewirausahaan. Selain itu kami akan menghadirkan dosen UMM untuk mengajar di UMK,” tutur Rafi.
Fauzan merencanakan kerjasama tersebut dalam bentuk proyek inovasi sosial Learning Express (LEx) yang sudah dijalankan sebelumnya bersama Singapore Polytechnic. “Program ini akan berfokus dalam penyelesaian masalah yang digali melalui observasi lapangan dan berorientasi pada terciptanya produk kewirausahaan,” tandasnya.
Selain itu, Fauzan menginginkan untuk menindaklanjuti kerjasama dengan UMK dengan menghadirkan Indonesia Corner di UMK dan begitu pula sebaliknya. “Tujuannya untuk penguatan hubungan antar kebudayaan dan berfungsi, tidak hanya untuk universitas saja, melainkan berfungsi untuk masyarakat juga,” pungkasnya. (zak/can)