Tim UMM Latih Warga Sragi Jadi Sociopreneur. (Foto: istimewa) |
Untuk mendukung kemandirian usaha unggulan desa, tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) gelar pelatihan sociopreneur untuk produk unggulan berbasis rambut jagung. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada awal September lalu di Desa Sragi, Blitar. Beberapa produk yang digunakan adalah teh herbal antioksidan dan juga minuman serbuk dari rambut jagung serta jahe.
Kegiatan pengabdian masyarakat dari tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa), Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (Himatekpa) ini mengundang seorang wirausahawan pemilik UD. Mazedo Inti Jaya, Taufiq Hidayah Irianti. Taufiq menjelaskan bahwa ada beberapa karakteristik yang membedakan sociopreneur dengan wirausaha pada umumnya.
“Perbedaan pertama adalah kegiatan jual belinya yang sekaligus menangani masalah sosial di masyarakat sekitar. Kedua, adalah inovatif dan peka dalam dalam menjalankan bisnisnya. Ketiga yakni bisnis ini memiliki dampak yang besar, tak hanya pada satu daerah saja tetapi juga di beberapa daerah lainnya. Terakhir adalah keterbukaan akan timbal balik yang orang lain berikan dan terus beradaptasi dalam pengembangan usaha,” ungkapnya.
Selain memberikan materi mengenai sociopreneur, Taufiq juga menjelaskan bagaimana cara untuk memasarkan produk. Ada beberapa langkah strategis yang harus di lakukan agar pemasaran berjalan lancar. Pertama adalah membagi segmentasi pasar. Hal ini berguna untuk membagi masyarakat ke dalam beberapa kelompok. Setelah membagi segmentasi pasar, langkah selanjutnya adalah menentukan target market.
“Langkah berikutnya adalah menentukan market positioning dengan cara membangun brand awareness. Beberapa langkah ini akan bermanfaat untuk mendapatkan konsumen baru serta menciptakan kelompok pelanggan yang loyal,” jelas Taufiq.
Baca juga: Meriahnya Pesmaba UMM 2022, Aksi Flashlight Mob hingga Pesta Udara
Lebih lanjut, Taufiq mengatakan bahwa ada beberapa jenis dari pemasaran. Jenis tersebut meliputi branding, iklan, multilevel marketing, internet, dan online. Untuk menjalankan branding, produk harus memiliki target pasar dan juga nama merek untuk dikenal. Jenis ini sangat membantu untuk membuat produk atau layanan menjadi lebih menarik dan juga terkenal. Sementara itu, untuk iklan biasanya menggunakan media radio atau iklan berbayar.
Sementara itu, salah satu peserta Gunawan menilai bahwa pelatihan ini bermanfaat. Terutama dalam upaya memasarkan produk teh herbal dan minuman serbuk dari rambut jagung. Setelah berkolaborasi dengan UMM untuk membuat produk terkait, maka sekarang saatnya untuk memasarkannya dengan baik.
Baca juga: 7500 Mahasiswa Nikmati Keunikan Pesmaba UMM 2022
“Tips dan langkah-langkah yang diberikan pemateri sangat tepat. Kami jadi lebih paham strategi agar produk kita yang unik dan menarik ini bisa diminati oleh masyarakat luas. Termasuk salah satunya melalui media sosial yang banyak digunakan. Semoga ke depan UMM juga bisa berbagi ilmu lain yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, tidak hanya di sini, tapi juga di daerah-daerah lain,” pungkasnya. (syi/wil)