PROGRAM pertukaran yang dilakukan AIESEC Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan warga asing tak hanya terfokus pada misi pendidikan, namun lebih dari itu, juga mengangkat isu-isu yang berkembang di Malang Raya, seperti lingkungan dan kesehatan.
Hal itu terungkap dalam acara Grand Launching Winter Project pada Senin (25/1) di Aula Biro Administrasi Umum (BAU) UMM. Dalam setahun, menurut project manager AIESEC Dian Kresnawan, ada dua proyek yang dilakukan, yaitu Summer Project dan Winter Project.
Winter Project dimulai sejak grand launching hingga 22 Februari mendatang yang akan diikuti oleh 15 exchange participants dari Cina, Vietnam dan Taiwan. “Ada lima proyek dari kami, tiga di antaranya di bidang kesehatan khususnya ginjal, yaitu Hometown Project. Lalu ada Dream School Project di bidang edukasi lingkungan dan Entrevolution Project di bidang kewirausahaan,” tuturnya.
“Semester kemarin bertepatan dengan summer (musim panas, red) dan bulan ini bertepatan dengan winter (musim dingin, red), makanya disebut Winter Project.” Bedanya, kata Dian, pada liburan musim panas kebanyakan yang berkunjung ke Indonesia adalah warga Eropa, sementara pada musim dingin hanya diikuti mahasiswa Asia.
Menurut Asisten Rektor Bidang Kerjasama Luar Negeri Soeparto, acara seperti ini harus selalu diadakan untuk menambah jiwa kepemimpinan di kalangan mahasiswa. “Mahasiswa harus mempunyai jiwa take a risk, seperti yang diajarkan dalam konsep leadership,” ujarnya.
Soeparto juga menjelaskan, acara ini bisa untuk saling memperkenalkan budaya antarbangsa dan juga untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Mungkin mahasiswa Cina dan Indonesia bisa bertemu dan saling memperkenalkan. Karena saya yakin, ke depan Asia akan semakin di puncak.” (dik/han)