Wisudawan ketika membacakan janji wisuda (Foto : Haqi) |
Menjadi sarjana merupakan awal fase kehidupan selanjutnya. Lulusan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dituntut memiliki mental pemenang dan bisa beradaptasi dalam segala situasi. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Fauzan, M.Pd. selaku Rektor UMM pada wisuda periode III ke 101 pada Selasa (12/10) lalu, bertempat di Hall Dome UMM.
Fauzan melanjutkan bahwa ada berbagai perbedaan kondisi antara wisuda dua tahun lalu dengan yang sekarang. Khususnya keadaan pandemi yang kini masih berlangsung. Maka perlu adanya kemampuan untuk berpikir kritis, kreatif dan dinamis. Ia juga mendorong para wisudawan untuk mengambil hikmah meski berada di situasi seperti ini.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa para wisudawan akan menghadapi masa depan yang sulit diprediksi. Maka mereka dituntut untuk menjadi orang yang mudah beradaptasi. "Saya yakin berbagai pengalaman studi di UMM ini sudah bisa dijadikan alat untuk beradaptasi dan memenangkan kompetisi di kehidupan nyata. Apalagi dengan reputasi internasional dan akreditasi yang Kampus Putih miliki," tegasnya.
Baca Juga : Dosen UMM Bahas Urgensi Cyber Security di Dunia Digital
Turut hadir I Wayan Susena selaku Presiden dan CEO PT Aerofood Indonesia. Pada kesempatan itu ia memotivasi para wisudawan dengan bercerita perjalanan karirnya. Ia dulu berkeinginan bekerja sebagai penerbang pesawat tempur. Namun takdr berkata lain, ia malah berkarya sebagai direktur teknik untuk Garuda Indonesia. "Saat itu saya bertugas menjamin keamanan dan keselamatan pesawat untuk terbang," tuturnya.
Ia kembali menjelaskan bahwa semua hal yang ia gapai bukanlah suatu kebetulan. Namun harus melalui proses panjang terkait kesabaran, ketabahan, ketangguhan, doa dan berrsyukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Maka ia mendorong wisudawan untuk terus berusaha dan tidak melupakan memberikan kontribusi di manapun mereka berada. "Mulailah dengan langkah kecil. Saya yakin jika mulai dilakukan, langkah-langkah besar juga akan menyusul dan memberikan perubahan yang besar pula," ungkapnya.
Baca Juga : Mahasiswa UMM Sabet Juara Nasional berkat Penggunaan Kulit Kacang Tanah untuk Asam Urat
Hadir pula Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) yang menjelaskan bahwa lulusan tahun ini, lalu dan yang akan datang adalah lulusan yang tidak mudah. Hal itu tidak lepas dari berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi. Maka diperlukan proses pemantapan diri dan kesiapan dalam melakukan yang terbaik. Utamanya usai menyelesaikan studi dan lulus dari Kampus Putih. "Saya ingin agar saudara-saudara yang kini masih berada di usia produktif juga bisa menghasilkan karya-karya yang produktif pula," tutur Muhadjir.
Ia menilai bahwa lulusan UMM harus memiliki kemampuan dan skill yang mumpuni. Hal itu tidak lepas dari kiprah UMM yang sudah dikenal baik di dalam negeri maupun tingkat internasional. Terakhir, Muhadjir juga mengingatkan agar para wisudawan tidak lupa dengan almamater UMM. "Kampus Putih kini menjadi rahim kedua dimana saudara dilahirkan," tekannya. (haq/wil)