Wahid ketika melayani pelanggan yang membeli tenamannya (Foto : Syifa) |
Tumbuh di keluarga petani membuat Wahid Muhammad Shodiq terbiasa dengan berbagai sistem pertanian sejak dini. Wisudawan terbaik program Strata Dua (S2) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, mulai memantapkan karir di bidang pertanian sejak mengetahui tentang perbedaan harga yang cukup tinggi antara harga panen dan harga di pasaran.
Meski keluarganya bermata pencaharian sebagai petani, namun mereka tidak bisa melakukan manajemen pasca panen dengan baik. Hal ini berpengaruh pada hasil jual produk pertanian yang sudah ditanam. Oleh karenanya, selepas Sekolah Menengah Atas (SMA) ia bertekad untuk mendalami bidang Agribisnis.
“Di lapangan, penjualan produk pertanian harus melalui beberapa tangan sehingga harga melambung tinggi. Sebab itu, edukasi mengenai manajemen pasca panen sangat penting. Dalam lingkup kecil mungkin saya bisa mengedukasi keluarga saya dulu, lalu pelan-pelan mulai beralih ke lingkup yang lebih besar,” jelas alumnus kelahiran Bojonegoro itu.
Baca Juga : Menteri BUMN Erick Thohir Resmikan Rayz Hotel UMM
Dengan ilmu yang didapatkannya, Wahid semakin terpacu untuk mempelajari Agribisnis. Anak tunggal ini bercerita bahwa perolehan wisudawan terbaik tersebut bukan yang pertama kali diraihnya. Sebelumnya, saat menempuh pendidikan strata satu (S1) di UMM, ia juga menjadi wisudawan terbaik di Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP). Wahid mengatakan bahwa tesisnya di S2 ini melanjutkan penelitian saat S1 dahulu.
“Kalau di tingkat sarjana, saya membahas tentang perilaku ramah lingkungan secara umum. Namun di S2 ini saya membahas tentang perilaku ramah lingkungan berfokus pada restoran fast food. Seperti yang kita ketahui, penggunaan produk yang tidak ramah lingkungan pada akhirnya akan menyebabkan pencemaran pada tanah subur. Namun sampai sekarang tidak ada standar pasti dari pemerintah mengenai kemasan ramah lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi agar para brand fast food tidak asal klaim,” ungkap Wahid.
Baca Juga : Poster Pencegahan Covid Mahasiswa UMM Jadi Juara Nasional
Menurutnya, pemerintah perlu memmbuat ukuran baku terkait produk ramah lingkungan. Begitupun dengan brand yang tidak sepatutnya asal klaim, namun benar-benar membuat produk yang pro akan kebaikan lingkungan. Ia juga mengimbau agar masyarakat turut mengambil peran dalam upaya menciptakan lingkungan yang baik. “Perilaku-perilaku seperti buang sampah sembarangan nyatanya bisa memengaruhi kesuburan tanah di sekitarnya. Maka perlu adanya edukasi luas mengenai ini,” tegasnya.
Raihan wisudawan terbaik ini merupakan hadiah untuk orang tuanya yang telah bersusah payah menyekolahkan sampai S2. Raihan ini juga menjadi apresiasi terbaik dari beragam usaha yang telah diperjuangkannya hingga saat ini. “Semoga bisa belajar lebih banyak hal lagi dan membagikan ilmu yang saya peroleh ke masyarakat luas. Saya juga akan terus mengupayakan mimpi saya, yakni membuka toko pertanian yang pro petani di daerah asal,” pungkasnya. (syi/wil)